You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Rabu, 24 Agustus 2011

Review, Sinopsis, and Video : Super 8


Directed by J. J. Abrams
Produced by Steven Spielberg, J. J. Abrams, Bryan Burk
Written by J. J. Abrams
Starring Joel Courtney, Elle Fanning, Kyle Chandler, Ron Eldard, Riley Griffiths
Music by Michael Giacchino
Cinematography Larry Fong
Editing by Maryann Brandon, Mary Jo Markey
Studio Bad Robot Productions, Amblin Entertainment
Distributed by Paramount Pictures
Release date(s) June 9, 2011 (Australia), June 10, 2011 (United States), August 5, 2011 (United Kingdom)
Running time 112 minutes
Country United States
Language English
Budget $50 million[1]
Box office $233,891,630

Sinopsis:
Pemerintah selalu menyangkal keberadaannya. Tak ada yang tahu persis apa yang dilakukan pihak militer di tempat yang dikenal dengan nama Area 51 ini. Ada yang bilang ini hanya sekedar conspiracy theory, sementara tak jarang pula yang meyakini kalau pemerintah Amerika memang sedang melakukan penelitian tentang makhluk luar angkasa di tempat ini. Tak ada bukti, memang, setidaknya sampai ada malapetaka yang terjadi karena satu kesalahan dan menyebabkan seluruh penghuni bumi berada dalam bahaya.

Tahun 1979, pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri salah satu divisi di Area 51. Tentu saja proses penutupan satu divisi ini tidak semudah itu. Ada barang-barang yang harus dipindahkan ke lokasi lain karena tidak mungkin ditinggalkan begitu saja. Sebuah laboratorium di Ohio dipilih sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang yang semula ada di Area 51 ini. Tentu saja proses pemindahan ini tak boleh terlihat menyolok karena pemerintah memang tak pernah mengakui keberadaan proyek ini.

Satu-satunya cara yang tak mencurigakan adalah dengan menggunakan kereta api karena alat transportasi ini tak melewati tempat keramaian dan tak terlalu memancing kecurigaan orang. Sayangnya skenario itu melupakan satu hal. Bagaimana kalau sampai terjadi kecelakaan? Nyatanya justru inilah yang terjadi. Seluruh barang yang akan dipindahkan ke Ohio hilang dalam kecelakaan kereta api ini termasuk satu muatan yang sangat berbahaya. Pihak militer harus cepat menemukan muatan ini atau kelangsungan hidup umat manusia akan terancam.

Video:


Sumber:
-kapanlagi.com
-Wikipedia
-youTube

Review : Transformer : Dark of The Moon


Directed by Michael Bay
Produced by Don Murphy, Tom DeSanto, Lorenzo di Bonaventura, Ian Bryce
Written by Ehren Kruger
Based on Transformers by Hasbro
Starring Shia LaBeouf, Josh Duhamel, John Turturro, Tyrese Gibson, Rosie Huntington-Whiteley, Patrick Dempsey

Music by Steve Jablonsky
Cinematography Amir Mokri
Editing by Roger Barton, William Goldenberg, Joel Negron
Studio DreamWorks Pictures
Distributed by Paramount Pictures
Running time 154 minutes[4]
Country United States
Language English
Budget $195 million
Box office $1,095,540,006

Adalah sebuah pengetahuan umum bagi setiap pecinta film di dunia bahwa Michael Bay adalah seorang sutradara yang sangat handal ketika ia menghantarkan sebuah film yang disertai dengan begitu banyak adegan ledakan yang memerlukan tingkat pengarahan special effect yang tinggi. Namun, merupakan rahasia umum pula bahwa dalam setiap film-film yang diarahkan oleh Bay, tidak seorangpun seharusnya mengharapkan adanya pengembangan karakter yang jelas, kontinuitas jalan cerita yang terjaga maupun aliran emosi yang akan mampu membuat penonton peduli dengan apa yang terjadi pada setiap karakter di film yang mereka tonton. Transformers: Dark of the Moon sepertinya menjadi sebuah pembuktian kembali atas kenyataan tersebut.

Dengan perantaraan narasi dari Optimus Prime (Peter Cullen), Transformers: Dark of the Moon memulai kisahnya dengan membawa para penontonnya kembali ke awal tahun 1960-an dimana pihak Amerika Serikat dan Uni Sovyet saling bersaing untuk dapat mendarat ke permukaan bulan terlebih dahulu. Persaingan tersebut ternyata tidak hanya terjadi semata karena mempertahankan ego besar dari masing-masing negara. Sebuah pesawat luar angkasa yang berasal dari Cybertron – planet dimana para Transformers berasal – dan membawa sebuah penemuan yang dapat mengakhiri peperangan antara Autobots dan Decepticons jatuh di permukaan bulan. Jatuhnya pesawat luar angkasa tersebut ternyata dapat dideteksi oleh pihak militer Amerika Serikat, yang kemudian secara rahasia meluncurkan misi untuk menyelidiki hal tersebut ke bulan guna mencegah agar pihak Uni Sovyet mendapatkannya terlebih dahulu. Di kemudian hari, berbagai material yang dibawa oleh pesawat luar angkasa asal Cybertron tersebut justru akan memicu perang besar antara Autobots dan Decepticons di atas muka Bumi.

Kembali ke masa saat ini, karakter utama dari franchise Transformers, Sam Witwicky (Shia LaBeouf), dikisahkan telah lulus dari masa kuliahnya, sedang tidak memiliki pekerjaan dan berusaha setengah mati untuk mencarinya, telah melupakan kisah kasihnya dengan Mikaela Banes (Megan Fox) yang dikisahkan memutuskan dirinya serta mendapati dirinya telah berada di atas ranjang dengan seorang wanita yang sama (atau terkadang malah lebih) panasnya dengan Mikaela, Carly Spencer (Rosie Huntington-Whiteley), yang berstatus sebagai kekasihnya saat ini. Sam kemudian menemukan sebuah fakta bahwa Megatron dan Decepticons semenjak lama telah melakukan misi rahasia untuk membunuh setiap orang yang terlibat dalam perjalanan luar angkasa yang dilakukan pihak Amerika Serikat dan Rusia untuk meneliti pesawat luar angkasa Cybertron. Tentu, Sam kemudian melaporkan temuannya ini pada Optimus Prime. Penemuan tersebut kemudian membuka sebuah tabir rahasia lain, bahwa beberapa pihak sedang berusaha untuk meneruskan ras bangsa planet Cybertron dengan memanfaatkan umat manusia di Bumi sebagai korbannya.

Lewat deretan kisah yang ditulis oleh Ehren Kruger tersebut, Transformers: Dark of the Moon kemudian mengenalkan deretan karakter-karakter baru dalam jalan ceritanya, termasuk tiga karakter yang diperankan oleh Patrick Dempsey, Frances McDormand dan John Malkovich serta puluhan karakter-karakter robot baru yang sepertinya hadir untuk menambah kompleksitas penyerapan jalan cerita film ini oleh penontonnya. Namun, kompleksitas yang paling besar justru datang dari cara Michael Bay merangkai kisah cerita yang ia hadirkan. Bay sepertinya begitu ingin menentang fakta bahwa ia adalah seorang storyteller yang payah dan selalu berusaha menyelipkan deretan drama (datar dan dalam durasi yang lama!) sebelum menghadirkan deretan adegan aksi dengan ramuan special effect tingkat tinggi yang menjadi keahlian utamanya. Ini yang menyebabkan perjalanan satu setengah jam awal Transformers: Dark of the Moon terasa seperti berjalan selamanya: datar, hambar dan sedikit mengesalkan dengan tambahan hadirnya deretan guyonan-guyonan corny khas film-film arahan Bay.

Belajar dari kesalahan yang ia lakukan pada Transformers: Revenge of the Fallen (2009) – bahwa Anda seharusnya tidak menyajikan deretan adegan dengan kandungan special effect tinggi secara setengah hati ketika jalan cerita yang Anda hantarkan sama sekali tidak dapat diandalkan – Bay kemudian menghadirkan salah satu sajian adegan aksi berteknologi tingkat tinggi paling gemilang yang pernah dihasilkan oleh Hollywood. Semua adegan aksi yang penonton harapkan dari sebuah film yang terdapat dalam franchise Transformers – para robot yang berusaha membunuh satu sama lain, para manusia yang berusaha menyelamatkan dirinya, para manusia yang terjatuh dari gedung tingkat tinggi hingga para manusia yang bersatu untuk menyelamatkan ras mereka dari kehancuran – hadir dan mampu disajikan Bay dengan sentuhan yang sangat memukau.

Mereka yang berkesempatan untuk menyaksikan film ini dalam format 3 dimensi juga diberikan banyak keuntungan tambahan. Bay memang mengkhususkan Transformers: Dark of the Moon sebagai sebuah sajian yang mampu beradaptasi baik dengan teknologi tersebut. Hasilnya, Bay juga mampu membuat Transformers: Dark of the Moon sebagai salah satu film yang mampu memanfaatkan teknologi 3 dimensi hingga saat ini. Gempuran-gempuran adegan aksi tersebut juga semakin terasa menggebu dengan kehadiran tata musik arahan Steve Jablonsky. Entah disengaja atau tidak, Jablonsky memadukan tata musik yang pernah dihadirkan di franchise Transformers sebelumnya dengan tata musik yang terinspirasi dari tata musik yang dihasilkan Hans Zimmer untuk film Inception (2010). Dan perpaduan itu terbukti mampu bekerja dengan sangat baik untuk film ini.

Untuk departemen akting, sejujurnya, franchise Transformers bukanlah sebuah ajang yang tepat bagi para pemerannya untuk membuktikan kedalaman kemampuan akting mereka. Para pemeran dari seri terdahulu sepertinya telah begitu terbiasa dengan peran yang mereka mainkan, sementara itu beberapa pemeran baru juga mampu mengisi departemen akting Transformers: Dark of the Moon dengan baik… walaupun sama sekali tidak istimewa. Pengecualian bagi Nona Rosie Huntington-Whiteley. Bukan bermaksud untuk memberikan mimpi buruk pada Nona Huntington-Whiteley, namun ia seharusnya tetap memilih untuk setia di jalur karirnya sebagai model daripada terjun dan mencoba peruntungannya di dunia akting. Akting yang diberikan Huntington-Whiteley seperti membuat penampilan Megan Fox terasa bagaikan penampilan seorang Meryl Streep. Huntington-Whiteley tampil datar dalam setiap dialognya, ekspresi wajah yang ia tampilkan serta chemistry yang ia jalin bersama Shia LaBeouf pada setiap adegan.

Transformers: Dark of the Moon jelas merupakan sebuah tambahan yang tidak jauh berbeda dari apa yang telah pernah Michael Bay sajikan di seri sebelumnya: karakterisasi yang dangkal, ketidakfokusan dalam pengarahan jalan cerita, serta kealpaan hadirnya alur emosi yang kemudian dibungkus dengan deretan adegan visual yang mampu mengundang decak kagum penontonnya. Tentu, Bay mampu belajar dari kesalahannya terdahulu dan menghadirkan Transformers: Dark of the Moon dengan intensitas adegan action serta visual effects yang jauh lebih menegangkan dan memukau daripada Transformers: Revenge of the Fallen. Namun secara keseluruhan, Transformers: Dark of the Moon semakin menunjukkan bahwa seluruh daya tarik dan unsur bersenang-senang yang ditemukan penonton pada Transformers (2007) telah benar-benar menghilang dari franchise ini.
Sumber :
-At The Movies
-Wikipedia

Review & Sinopsis : Kungfu Panda 2


Directed by Jennifer Yuh Nelson
Produced by Melissa Cobb, Guillermo del Toro (Executive)
Written by Jonathan Aibel, Glenn Berger, Charlie Kaufman (uncredited)[1]
Starring Jack Black, Gary Oldman, Dustin Hoffman, Angelina Jolie, Jackie Chan, Seth Rogen, Lucy Liu, David Cross, James Hong, Michelle Yeoh, Danny McBride
Editing by Clare Knight
Studio DreamWorks Animation
Distributed by Paramount Pictures
Release date(s) May 2011
Running time 91 minutes
Country United States
Language English
Budget $150 million
Box office $622,943,000

Sinopsis:
Kalau dulu, menjadi seorang pendekar sakti hanyalah sebuah impian, kini Po (Jack Black) benar-benar menjadi seorang pendekar. Sayangnya, terwujudnya impian ini juga membawa konsekuensi bagi Po. Ia tak boleh bermalas-malasan. Ia harus berlatih keras. Dan yang lebih penting lagi, Po harus bisa melindungi rakyat kecil yang tertindas. Tapi benarkah menjadi pahlawan pelindung rakyat kecil seperti itu hanya bisa dicapai dengan belajar Kung Fu?

Setelah pertempuran seru beberapa waktu yang lalu, kini Po bersama Master Shifu (Dustin Hoffman), Master Tigress (Angelina Jolie), Master Viper (Lucy Liu), Master Monkey (Jackie Chan), Master Mantis (Seth Rogen), dan Master Crane (David Cross) bisa bernafas lega. Valley of Peace sudah kembali tenteram dan damai. Celakanya, itu tak berumur lama karena muncul kabar yang mengharuskan para pendekar sakti ini turun gunung.

Ada kabar kalau Lord Shen (Gary Oldman) ternyata memiliki sebuah senjata rahasia yang sangat berbahaya. Dengan senjata ini, sang raja berusaha menguasai seluruh negeri. Dengan senjata rahasia ini Lord Shen jadi tak terkalahkan. Ilmu kung fu yang tinggi tak ada artinya buat senjata maut ini. Ini artinya Po harus kembali menelusuri masa lalunya dan mencari senjata untuk melawan Lord Shen.

Review:
Sekuel. Berapa banyak sekuel yang akhirnya gagal secara komersil maupun dari sisi kualitas? Banyak! Untungnya, KUNG FU PANDA 2 ini bukan termasuk sekuel yang gagal. Apa penyebabnya? KUNG FU PANDA 2 tak mengikuti pola kebanyakan sekuel yang ada.

Pertama, KUNG FU PANDA 2 tidak murni mendaur ulang alur kisah dari bagian pertama. Memang ada kesamaan tapi itu bukan inti dari cerita di bagian kedua ini. Yang terpenting lagi, alur kisah yang ditawarkan di bagian kedua ini seolah benar-benar menjadi kelanjutan dari bagian pertama. Menariknya lagi, penonton bahkan tak melihat adanya kemungkinan pembuatan sekuel.

Bagian pertama seolah berdiri sendiri, lengkap sebagai sebuah film yang utuh meskipun menyisakan pertanyaan kecil yang pada akhirnya terlupakan. Kalau Anda melihat bagian pertama, tentunya Anda bertanya-tanya bagaimana mungkin seekor panda memiliki ayah seekor angsa. Pertanyaan kecil yang bisa dilupakan namun justru menjadi kunci dari bagian kedua ini. Agaknya, sembunyi-sembunyi para penulis naskah KUNG FU PANDA memang sudah menyiapkan sekuel ini dari awal.

Dari sisi animasi, DreamWorks Animation jelas bukan pemain baru dan kualitas animasi ini diimbangi pula oleh kemampuan pengisian suara yang tak kalah bagusnya. Hasilnya, bagian kedua ini malah terasa lebih mantap dari bagian pertama dulu.
Sumber:
-IMDB
-KapanLagi.com
-Wikipedia

Review & Sinopsis : Glee: The 3D Concert Movie


Directed by Kevin Tancharoen
Produced by Ryan Murphy, Dante Di Loreto
Starring Dianna Agron, Chris Colfer, Darren Criss, Ashley Fink, Lea Michele, Cory Monteith
Music by Various artists
Cinematography Glen MacPherson
Editing by Myron I. Kerstein, Jane Moran, Tatiana S. Riegel
Studio Ryan Murphy Productions
Distributed by 20th Century Fox
Release date(s) August 12, 2011
Running time 84 minutes [1]
Country United States
Language English
Budget $9 million
Box office $13,603,891

Sinopsis:
Semuanya berawal dari ide Ryan Murphy, Brad Falchuk, dan Ian Brennan. Tiga orang ini menggagas serial GLEE yang ternyata meraih sukses besar bahkan sejak awal serial in tayang. Dari sana, GLEE kemudian berkembang menjadi bentuk lain.

Sukses di season pertama serial yang inspiratif ini pun dilanjutkan ke season kedua. Sebelum season kedua dimulai, konser akbar pun digelar. Dibuka di Dodge Theatre, Phoenix, para punggawa GLEE pun diusung berkeliling wilayah Amerika Utara dan ditutup di Uniondale pada bulan Juni lalu. Seolah tak cukup, seluruh kru pun diangkut menuju Inggris dan dilanjutkan ke Irlandia.

Film ini adalah hasil dokumentasi selama empat pekan para pendukung konser GLEE berkeliling wilayah Amerika Utara. Beberapa potongan video yang direkam di belakang layar pun ikut masuk dan dikemas dalam format 3D. Tanggal 12 Agustus, 20th Century Fox akan mulai mengedarkan film dokumenter konser ini ke berbagai gedung bioskop di seluruh dunia.
Sumber:
-IMDB
-KapanLagi.com
-Wikipedia

Selasa, 23 Agustus 2011

Review : The tree of Life


Director : Terrence Malick
Writer : Terrence Malick
Stars : Brad Pitt, Sean Penn, Jessica Chastain, Fiona Shaw, Michael Showers
Running Time : 139min
Budget : $32,000,000 (estimated)
Gross : $12,472,585 (USA) (14 August 2011)

Apa yang tengah dialami para sinemas kita, seiring dengan usia mereka yang semakin lanjut, pertanyaan demi pertanyaan besar mulai mencuat di benak mereka. Setelah film terbaru Clint Eastwood “Hereafter” mengisahkan seputar kehidupan setelah akhirat, kini hadir Terrence Malick dengan “Tree of Life".

Dengan Brad Pitt selaku sang producer, film ini sekarang menjadi serbuan penonton setelah memenangkan penghargaan bergengsi Palme d’Or di Festival Film Cannes, Perancis dua minggu lalu.

Namun menonton film ini tidak sama seperti menonton film-film lainnya, ceritanya tidak terlalu menghibur. Film ini semata mencerminkan wajah alam semesta dan kosmos, yang pada permukaan menceritakan kisah sekelompok kecil manusia.

Alur cerita film ini mengacu pada berbagai sumber, sekilas seperti kombinasi antara Discovery Channel, Earth and Animal Planet, Science Channel’s The Cosmos, bahkan ada beberapa adegan kecil Jurassic Park dan cuplikan narasi keluarga. Ini merupakan simfoni, sebuah karya sinematik, sebuah puisi gambar. Tontonan ini sangat menguras pikiran. Penonton bioskop yang mengerti meditasi harus mengosongkan pikiran dan memperlambat nafas mereka. Jika Anda ingin popcorn, bisa mencoba “Thor”.

Sekilas tentang “Thor”, film ini menyinggung sedikit dua hal dalam The Three of Life. “Yggdrasil”, pohon kehidupan raksasa dalam mitologi Nordik, lebih diperjelas dalam Thor dan sangat mungkin menjadi pilihan Malick untuk judul filmnya. Kedua film juga mengupas ceita tentang dinamika spektakuler dari kosmos-galaksi spiral besar yang berputar, bintang putih kerdil, raksasa merah, bintang neutron, lubang cacing, lubang hitam, dan yang menakjubkan, galaksi “Mata Surga” yang terlihat sangat jelas.

Adapun cuplikan kisah manusia, Sean Penn, memainkan karakter Jack, di kantor pencakar langitnya ia memikirkan tentang kematian dalam sebuah keluarga di Midwestern pada 1950. Jack mempertanyakan makna kehidupan. Dua tema yang tampak melalui film, yaitu kekuatan alam dan kekuatan kasih karunia.

Kita seolah diundang untuk mengerti bahwa mungkin dua kekuatan ini membentuk segala sesuatu. Dalam unsur mikrokosmis keluarga, Brad Pitt memainkan karakter seorang ayah otoriter yang penuh kekerasan, dan artis pendatang baru Jessica Chastain memainkan seorang perempuan yang lemah lembut. Sementara gambaran kehidupan anak laki-laki mereka sangat tegang dan nostalgia, seperti kehidupan anak laki-laki muda yang diceritakan Rob Reine dalam “Stand By Me.”

Samudera, bukit pasir, puisi, pola cahaya, kelahiran manusia, kelahiran bintang-bintang, bisik filosofi, paduan suara, gunung berapi, awan, air terjun, batu merah, dinosaurus, air panas, ubur-ubur, primata, sekuoya ... “ke manakah jiwa pergi setelah kematian? “... “Mengapa ayah menyakiti kami?” ... “Aku tidak melihat kemuliaan” ... “Cara untuk bahagia hanyalah mencintai, atau hidup Anda akan tidak bermakna.”

Kondisi ini segera menghasilkan beberapa pertanyaan besar yang cenderung dipertanyakan manusia. Secara bersamaan, dengan menggunakan apa yang tampaknya seperti potret gambar seluruh lingkup makrokosmis dan mikrokosmos terlihat sampai saat ini, itu mungkin sebuah jawaban yang akan muncul di pikiran hanya dengan memperluas sudut pandang kita.

Film ini menantang pertanyaan “Dapatkah ilmu pengetahuan modern menjelaskan semuanya?” Kita tidak selalu dapat melihat dengan leluasa melalui lensa. Saya teringat pada sebuah pepatah timur yang mengatakan bahwa: “Ketika Anda mundur satu langkah saat menghadapi suatu konflik, Anda akan menemukan Bumi dan Lautan tak terbatas, dan situasi tentunya akan berubah.”

Lebih banyak film semacam ini akan lebih baik. Aku melihat bahwa apabila kita tidak mulai mengisi pikiran kita dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, memperlambat nafas kita, dan beristirahat dari seluruh aktivitas, perasaan kita akan kasih akan semakin berkurang dan berkurang, dan hidup ini akan menjadi tak bermakna.

Saya sangat merekomendasikan Thor (versi 3-D), dan The Tree of Life. Jika Anda mengalami kesulitan, pelajaran dalam film ini akan membantu Anda mengambil langkah mundur dari konflik, dan menempatkan segala hal dalam perspektif.
Sumber :
-IMDB
DiKutip dari:
-Epochtimes

Review : Fast Five


Directed by Justin Lin
Produced by Neal H. Moritz, Vin Diesel, Michael Fottrell
Written by Chris Morgan
Based on Characters by Gary Scott Thompson
Starring Vin Diesel, Paul Walker, Jordana Brewster, Dwayne Johnson

Music by Brian Tyler
Cinematography Stephen F. Windon
Editing by Kelly Matsumoto, Fred Raskin, Christian Wagner
Studio Original Film, One Race Films
Distributed by Universal Pictures
Release date(s) April 20, 2011 (Australia), April 29, 2011 (United States)
Running time 130 minutes[1]
Country United States
Language English
Budget $125 million
Box office $605,437,675

Mungkin tidak akan ada seorangpun yang akan menyangka bahwa franchise The Fast and the Furious yang pertama kali dimulai pada tahun 2001, akan mampu menarik cukup banyak penggemaar setia dan bertahan hingga masa satu dekade. Padahal, semenjak dirilis pertama kali, setiap seri dari franchise ini terus menerus mendapatkan kritikan tajam dari kritikus film dunia – kebanyakan mengungkapkan rasa keberatan mereka atas plot cerita yang kurang masuk akal serta akting para jajaran pemerannya yang terlalu ‘terbatas.’ Pun begitu, setiap seri The Fast and the Furious menjadi bukti nyata bahwa kadang para penonton melihat film yang mereka saksikan dengan sudut pandang yang berbeda dari para kritikus film. Setiap seri menghasilkan cukup banyak keuntungan komersial bagi para produsernya yang, tentu saja, tidak berkeberatan untuk melanjutkan perolehan keuntungan mereka hingga saat ini.


Dan sekarang, franchise tersebut berada pada seri kelimanya, Fast Five (atau juga dikenal dengan Fast and Furious 5: Rio Heist). Kembali disutradarai oleh Justin Lin yang telah mengarahkan dua seri ini sebelumnya, The Fast and the Furious: Tokyo Drift (2009) serta Fast and Furious (2009), Fast Five kembali membawa seluruh jajaran pemerannya kembali dari beberapa seri sebelumnya – termasuk pasangan Dominic Toretto (Vin Diesel) dan Brian O’Connor (Paul Walker) namun tanpa kehadiran Leticia Ortiz (Michelle Rodriguez) yang karakternya harus tewas di seri sebelumnya – sekaligus memperkenalkan seorang karakter baru bernama Luke Hobbs yang diperankan oleh Dwayne Johnson yang kehadirannya jelas dilakukan untuk menyegarkan kembali kehadiran sisi action dari franchise ini.

Dengan naskah yang kembali ditulis oleh Chris Morgan, yang juga menulis naskah cerita dua seri franchise ini sebelumnya untuk Justin Lin, Fast Five mengisahkan mengenai pasangan Brian O’Conner (Walker) dan Mia Toretto (Jordana Brewster) yang setelah berhasil kabur dari kejaran pihak yang berwajib di akhir seri Fast and Furious kini tinggal bersama di Rio de Janeiro, Brazil. Sambil menunggu kedatangan Dominic Toretto (Diesel), Brian dan Mia setuju untuk membantu sahabat Dominic, Vince (Matt Schulze), dalam menjalankan rencananya untuk mencuri beberapa mobil yang ternyata dimiliki oleh Hernan Reyes (Joaquim de Almeida), yang dikenal sebagai pimpinan gangster paling ditakuti di Rio de Janeiro. Dibantu dengan Dominic yang akhirnya muncul di tengah-tengah aksi, tindakan ini jelas memicu Reyes untuk mengerahkan anak buahnya dan membunuh Dominic dan rekan-rekannya.

Dominic dan Brian sendiri menemukan bahwa benda yang paling diincar Reyes dari mobil-mobil tersebut adalah sebuah chip yang berisi seluruh data kekayaan dan kejahatan Reyes yang tersimpan di salah satu mobil. Penemuan chip tersebut kemudian memberikan ide bagi Dominic dan Brian untuk melakukan sebuah perampokan yang terakhir kalinya sebelum mereka benar-benar berhenti dan akhirnya hidup dengan tenang. Di saat yang sama, pemerintah Amerika Serikat sendiri mengirimkan agen Luke Hobbs (Johnson) untuk melacak keberadaan kawanan Dominic dan menahan mereka. Sebagai seorang agen yang tidak pernah gagal dalam tugasnya, Hobbs telah bertekad untuk menemukan Dominic dan rekan-rekannya walau dirinya harus menempuh berbagai cara untuk melakukannya.

Kali ketiga kerjasama sutradara Justin Lin dan penulis naskah Chris Morgan terbukti mampu membuat Fast Five tampil lebih mengesankan dari seri-seri sebelumnya. Walau penggunaan formula jalan cerita yang telah begitu familiar dari seri-seri sebelumnya sepertinya tetap tidak akan mampu untuk memenangkan hati mereka yang terlanjur skeptis akan kualitas franchise ini, namun Lin mampu menghadirkan tingkat ketegangan yang lebih tinggi lewat dukungan deretan aksi yang dikemas lebih apik dari seri-seri sebelumnya yang akan mampu memicu adrenalin para penggemar setia franchise ini atau mereka yang menyenangi film-film dengan tema sejenis dengan begitu kencang.

Kunci dari keberhasilan Fast Five sendiri terletak pada naskah ceritanya yang harus diakui mampu tersusun lebih rapi dari naskah cerita beberapa seri franchise The Fast and the Furious sebelumnya. Walau menggunakan deretan karakter dalam jumlah besar, Morgan tetap memfokuskan Fast Five pada hubungan yang terjalin antara tiga karakter utama Dominic-Brian-Mia dan meminimalisir kehadiran kisah-kisah tambahan yang berasal dari karakter-karakter pendukung di film ini. Hasilnya, selain dari jalan cerita yang lebih jelas dan fokus, penonton dipastikan akan memiliki waktu lebih banyak untuk mencerna berbagai tampilan adegan aksi yang disajikan Justin Lin – yang jelas merupakan bagian paling esensial dari sebuah franchise yang memang tidak pernah mengutamakan kehadiran jalan cerita serta dialog yang cerdas dari naskah ceritanya.

Penonton yang menggemari film-film dengan tema sejenis sendiri mungkin tidak akan menemukan diri mereka begitu terpesona dengan tugas utama yang harus dijalankan Dominic dan rekan-rekannya – tugas tersebut harus diakui bukanlah sebuah tugas yang menuntut banyak detil-detil rencana yang biasanya mampu memberikan daya pikat tersendiri dalam sebuah heist movie. Namun, Lin menyajikan Fast Five dalam ritme penceritaan yang begitu cepat sehingga cukup mampu untuk menutupi berbagai kelemahan yang hadir di film ini.

Yang juga bukan menjadi fokus utama dari kehadiran franchise The Fast and the Furious adalah pendalaman dari setiap karakter yang berada di dalam jalan cerita setiap seri franchise tersebut. Hal ini sekaligus menjadikan jajaran pemeran film ini tidak membutuhkan kemampuan akting yang lebih untuk mampu menghidupkan karakter mereka. Tetap saja, adalah sangat menyenangkan untuk melihat Chris Morgan mengurangi waktu kehadiran karakter Brian O’Conner yang seringkali cenderung terlihat datar dan memaksimalkan perseteruan yang terbentuk antara karakter Dominic Toretto dan Luke Hobbs. Walau tidak memegang peranan yang begitu berarti untuk Fast Five secara keseluruhan, para karakter pendukung mampu diberikan beberapa dialog dan adegan kunci yang mampu membuat kehadiran jajaran pemeran mereka seperti Chris ‘Ludacris’ Bridges dan Gal Gadot semakin memperkaya warna dari jalan cerita film.

Tetap menggunakan formula yang sama dan deretan karakter yang telah begitu familiar, Fast Five terbukti mampu tampil lebih cemerlang dari seri-seri The Fast and the Furious sebelumnya dengan menghadirkan naskah cerita yang lebih berfokus pada tugas utama yang akan dijalani daripada kisah pribadi para karakternya. Naskah cerita tersebut kemudian mampu dieksekusi dengan ritme cerita cepat yang terjaga dengan baik serta tata produksi yang mampu mendukung kehadiran deretan adegan aksi yang lebih banyak dan lebih spektakuler. Fast Five jelas akan mampu memenuhi ekspektasi setiap orang akan franchise ini: drama yang sederhana dan minimal namun ditimpali dengan kehadiran deretan aksi yang maksimal.
Sumber :
-At the Movies
-Wikipedia

misteri Misteri Men In Black, Siapakah Mereka Sebenarnya?

Sejak sekitar 50 tahun lalu, para saksi mata penampakan UFO mengaku didatangi oleh pria-pria misterius berbaju hitam yang meminta mereka untuk tidak menceritakan pengalaman mereka. Pria-pria misterius ini disebut Men In Black.


Sejarah Men In Black

Kisah Men In Black muncul ke permukaan lewat sebuah buku yang dipublikasikan pada tahun 1956 berjudul "They Knew Too Much About Flying Saucers" oleh Gray Barker.

Barker adalah seorang penduduk Braxton county yang kemudian menjadi tertarik dengan fenomena UFO dan mulai mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan ufo.


Lalu kisah Men In Black kembali dipopulerkan oleh Albert Bender pada tahun 1962 lewat sebuah buku berjudul "Flying Saucers and the three men". Bender adalah teman dari Gray Barker yang juga pengelola majalah Fate Magazine.

27 tahun kemudian, Barker kembali menulis kisah mengenai Men In Black lewat sebuah buku berjudul "M.I.B : The secret terror among us" yang diterbitkan tahun 1983. Kedua orang ini dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam penyebaran legenda Men In Black.



Deskripsi Men In Black

Dalam buku-buku yang diterbitkan oleh Barker dan Bender, Men In Black atau secara populer disebut MIB dideskripsikan sebagai pria berbaju hitam yang selalu mengunjungi para saksi penampakan UFO dan mengancam mereka untuk tutup mulut mengenai pengalaman mereka. Mereka juga umumnya menggunakan kacamata hitam dan mobil besar yang juga berwarna hitam.


MIB juga disebut memiliki bentuk wajah yang tidak biasa. Mereka sepertinya memiliki informasi detail mengenai perjumpaan para saksi dengan UFO, seakan-akan mereka telah menguntit para saksi cukup lama.

Kadang pria-pria misterius ini mengaku dari badan pemerintahan yang sedang mengumpulkan informasi mengenai fenomena yang tidak terjelaskan. Mereka juga seringkali meyakinkan para saksi yang dikunjungi bahwa objek aneh yang dilihat sesungguhnya tidak ada atau hanya halusinasi.



Sejarah perjumpaan Men In Black

Perjumpaan pertama dengan Men in Black yang diketahui terjadi pada tahun 1947. Saat itu, seorang petugas pelabuhan bernama Harold A.Dahl menyaksikan sebuah UFO di atas perairan Puget Sound, Washington.

Kemudian sebuah pecahan dari ufo tersebut jatuh ke kapalnya dan membunuh anjing milik Dahl. Beberapa waktu setelah perjumpaan itu, seorang pria dengan pakaian hitam mengunjungi Dahl dan memaksanya untuk tidak mendiskusikan penampakan itu dengan siapapun.

Lalu, pada tahun 1953, Albert Bender yang sedang giat-giatnya melakukan penelitian mengenai ufo mengaku kalau tiga pria misterius mengunjunginya dan memperingatinya untuk tidak meneruskan penelitiannya.

Kisah Bender inilah yang kemudian menjadi dasar penulisan buku Gray Barker "They Knew Too Much about Flying Saucers".

Pada tahun-tahun berikutnya, masih ada beberapa laporan lagi yang sepertinya agak sukar untuk dikonfirmasi validitasnya. Namun pada masa itu kisah Men In Black telah menjadi sangat populer.


Teori-Teori Men In Black

Dari banyak teori yang berkembang mengenai identitas Men In Black, paling tidak ada empat teori yang paling sering disebut, yaitu :


1. Alien

Beberapa ufolog percaya bahwa MIB sesungguhnya adalah alien, atau paling tidak android (manusia robot) yang dikendalikan langsung oleh alien. Mereka diutus ke bumi untuk membantu menjaga kerahasiaan aktivitas alien di bumi.

Teori ini diperkuat dengan kenyataan bahwa dalam beberapa kesempatan MIB terlihat canggung dan asing dengan norma-norma yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti gurauan atau idiom sehari-hari.

Lalu para MIB disebut berbicara dengan nada-nada yang kaku seperti diatur. Bahkan ada saksi yang mengatakan bahwa tiga pria MIB yang mengunjunginya memiliki wajah mirip.


2. Kunjungan Iblis

Herannya, teori yang mistik ini justru diajukan oleh para peneliti UFO sendiri seperti John Keel. Menurutnya ada kesamaan antara laporan kunjungan MIB dengan kisah perjumpaan dengan iblis di masa lampau.

Keel menyatakan kemungkinan bahwa MIB adalah manifestasi modern dari penampakan iblis di masa lampau. Peter Rojcewicz, seorang ahli kisah-kisah rakyat setuju dengan pendapat ini.

Bagi mereka yang mempercayai teori ini, tentu saja mereka juga harus percaya bahwa keseluruhan aktifitas UFO adalah aktifitas dari iblis.


3. Badan pemerintah, Militer atau CIA

Mengenai MIB, seorang penulis bernama Bill Moore mengatakan bahwa MIB ini sesungguhnya adalah agen pemerintah yang berasal dari unit intelijen angkatan udara Amerika Serikat yang disebut Air Force Special Activities Center (AFSAC). Markas unit ini dipercaya berada di Belfour, Virginia.

Namun Moore mengatakan bahwa AFSAC justru terinspirasi dengan laporan MIB tahun 1950-an sehingga mereka tidak bisa dikaitkan dengan kunjungan MIB sebelum tahun itu.

Teori bahwa MIB ini adalah badan pemerintah, apakah AFSAC atau bukan, sepertinya juga dikonfirmasi oleh beberapa petunjuk.

Misalnya pada tahun 1953, CIA mendirikan panel Robertson yang tujuannya adalah untuk meneliti fenomena UFO, terutama di wilayah Washington. Dan salah satu metodenya adalah memata-matai para peneliti UFO independen. Tak lama setelah itu, laporan kunjungan MIB muncul.

Satu lagi yang membuat teori ini masuk akal adalah beberapa badan pemerintah Amerika Serikat seperti FBI mengharuskan karyawannya menggunakan jas berwarna hitam dalam bertugas.

Walaupun tiga teori di atas sepertinya memiliki argumen yang cukup masuk akal, namun ada pertanyaan yang sangat besar masih menggantung. Mengapa hanya segelintir saksi penampakan UFO yang mendapat kunjungan MIB? Bagaimana dengan saksi lainnya?


4. Hoax

Dalam sebuah artikel yang berjudul "Gray Barker : My Friend, the Myth-Maker", John C. Sherwood mengungkapkan bahwa pada saat ia berumur 18 tahun, ia setuju untuk bekerjasama dengan Gray Barker untuk menciptakan sebuah hoax mengenai "blackmen", yaitu tiga penghuni ufo yang membunuh "Dr.Richard Pratt", yang diperankan oleh Sherwood sendiri.

Sepertinya tulisan Sherwood dikonfirmasi oleh para peneliti ufo lainnya seperti John Keel yang menemukan banyak kejanggalan pada kisah Gray Barker. Jika Barker benar-benar mengarang kisah mengenai Men In Black, maka dipastikan seluruh legenda MIB memang sebuah hoax.



Men In Black - Kesimpulan

Jika kalian mencoba untuk mencari kisah perjumpaan mengenai Men In Black di google, maka kalian akan kesulitan karena selalu dibawa ke situs film Men In Black. Kisah Men In Black sepertinya memang sangat sukar dikonfirmasi kebenarannya.

Karena itu, kemungkinan besar kisah Men In Black memang hanyalah sebuah fantasi karangan Barker dan Bender. Buku-buku yang ditulis oleh kedua orang tersebut sangat populer pada masa itu sehingga orang-orang cenderung menjadi paranoia.

Jika MIB adalah benar-benar badan rahasia pemerintah atau alien yang berusaha menyembunyikan aktifitas UFO, maka kembali lagi ke pertanyaan di atas, mengapa hanya segelintir saksi yang mendapatkan kunjungan diantara ribuan penampakan UFO lainnya?
Dikutip Dari:
-ApaKabarDunia.com

Review : Captain America : The First Avenger


Directed by Joe Johnston
Produced by Kevin Feige
Screenplay by Christopher Markus
Stephen McFeely
Based on Captain America by Joe Simon
Jack Kirby
Starring Chris Evans, Tommy Lee Jones, Hugo Weaving, Hayley Atwell, Sebastian Stan, Dominic Cooper

Music by Alan Silvestri
Cinematography Shelly Johnson
Editing by Robert Dalva, Jeffrey Ford
Studio Marvel Studios
Distributed by Paramount Pictures
Release date(s) July 19, 2011 (world premiere), July 22, 2011 (United States)
Running time 124 minutes[1]
Country United States
Language English
Budget $140 million
Box office $311,747,643

Captain America dari awal sudah punya satu hal yang bisa membuatnya berbeda dari film superhero lainnya: time setting-nya. Captain America menceritakan perjalanan Chris Evans sebagai Steve Rogers, pria canggung yang akhirnya malah menjadi harapan rakyat Amerika pada waktunya dulu. Tugasnya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu berhadapan dengan Red Skull/ Officer Schmidt, kepala bagian persenjataannya Hitler.

Tiap film superhero punya background tersendiri bagaimana sesorang tersebut bisa terpilih menjadi hero. Tapi di antara semua film superhero summer ini, seperti Thor, Green Lantern, dan X-Men: First Class, Captain America mempunyai cerita awal yang paling menginspirasi. Bisa dilihat dari betapa suramnya hidup Steve Rogers yang susah mendapat wanita, menjadi bahan bulan-bulanan, dan yang paling sakitnya adalah berkali-kali ditolak untuk bisa ikut dalam pasukan militer.

Selain nuansanya yang retro dan lebih real ketimbang film lainnya yang bersetting di planet antah berantah, Captain America mempunyai kumpulan actions scenes yang tidak berlebihan. Semua action scenes yang ditampilkan terlihat lebih real dan manusiawi di mana Captain America dan pasukannya berkelahi apa adanya tanpa embel-embel senjata macam Batman. Walaupun begitu, shield Captain America terlihat begitu keren dan berharga dan cara Captain America memakainya seperti boomerang terlihat begitu cool.

Yang disayangkan adalah walaupun film ini dimulai dengan pendalaman cerita transformasi Steve Rogers, setelah Captain America mulai terjun ke medan perang, penulis lebih sibuk membentuk detail-detail jalan cerita perangnya. Kisah cinta antara Steve Rogers dengan officer cantik namun tegas, Peggy Carter (Hayley Atwell) pun sebenarnya tidak terlalu dalam dan romantis, namun di akhir cerita kita bisa melihat sentuhan emosional antara mereka berdua.

Karakter supporting film ini pun bisa dibilang paling mantap seperti Stanley Tucci sebagai scientist yang mengubah Steve, Tommy Lee Jones sebagai kepala pasukan, dan juga Hugo Weaving sebagai Red Skull. Karena settingnya yang lebih dahulu dibanding anggota The Avengers lainnya, kita bisa melihat Dominic Cooper sebagai Howard Stark, yaitu ayah dari Iron Man yang juga nantinya direkrut dalam The Avengers.

Sebastian Stan pun juga muncul sebagai Buck, sahabat baik Steve yang kurang banyak mendapat time scene. Selain itu Toby Jones yang mensuarai Dobby di film Harry Potter muncul sebagai biochemist kepercayaan Red Skull.
Sumber:
-IMDB
-Labirin Film
-Wikipedia

Inilah Rahasia Terbesar Merkurius


Merkurius menjadi planet terdekat matahari. Planet ini menjadi planet yang sulit dipelajari selama beradab-abad. Namun kini rahasia terbesarnya berhasil dikuak.
Nyatanya, hanya dua pesawat luar angkasa yang pernah berhasil mengunjungi Merkurius. Yakni, Mariner 10 NASA pada pertengahan 1970an dan kini Messenger (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry dan Ranging) yang telah mencoba tiga kali terbang ke planet itu sejak 2008 yang akhirnya berhasil masuk orbit Merkurius pada Maret ini.
Misi Messenger mampu menjawab banyak misteri yang menyelubungi Merkurius, termasuk teka-teka berikut.

Mengapa sangat padat?
Merkurius merupakan planet kedua terpadat di tata surya, hanya sedikit lebih kecil dibanding Bumi. Para ilmuwan menduga, Merkurius memiliki inti raksasa atau sekitar dua-pertiga massanya. Di Bumi, intinya hanya berporsi satu-pertiga.
“Tabrakan antara badan-badan berbatu di awal sejarah tata surya kemungkinan besar membuat lapisan luar Merkurius menjadi kurang padat, hanya menyisakan bagian-bagian berat,” jelas direktur departemen magnet terestrial Carnegie Institution of Washington Sean Solomon.
Menurut penyelidik misi Messenger ini, hasil analisa kimia dari Messenger pada permukaan Merkurius seharusnya bisa membawa teori impaktor ini dalam uji.

Perisai Magnetik
Selain Bumi, Merkurius merupakan satu-satunya planet berbatu dalam sistem surya yang memiliki medan magnet signifikan (meski hanya 1% kekuatan Bumi). Keberadaan medan magnet bukan sekadar pertanyaan sepele pada planet ini, tetapi juga melindungi organisme dari radiasi yang merusak dari matahari dan luar sistem tata surya.
Solomon menggambarkan medan magnet Bumi sebagai ‘payung menangkis radiasi yang masuk,’ dan tanpa medan semacam ini, akan sangat sulit bagi kehidupan untuk berkembang atau bertahan.
Para peneliti yakin, medan magnet Merkurius dihasilkan oleh proses ‘dinamo’ serupa Bumi yang didorong elektrik konduktif yang bergolak, cairan logam di inti terluar planet. “Messenger akan memetakan geometri medan itu secara rinci,” ujar Solomon pada Science yang bisa digunakan membantu para ilmuwan menjabarkan asal muasal Merkurius.

Merkurius ber-es?
Merkurius yang bermandi cahaya matahari menjadi tempat yang hampir tak mungkin untuk mencari es. Namun, beberapa kawah di kutub Merkurius nampaknya berada dalam bayangan permanen, dan merkuri di lantai kawah ini bisa mencapai minus 280 derajat Fahrenheit.
Solomon menyebutnya ‘perangkap dingin’. Tempat ini bisa menjadi ‘rumah’ lebih banyak deposito es dibanding bulan. Meski belum banyak air, es ini masih menunjukkan, “Air ada di mana-mana, setidaknya sebagai molekul,” kata Solomon.

Gumpalan persisten atmosfer
Meski Merkurius menjadi planet terkecil dan memiliki sedikit gravitasi, entah bagaimana Merkurius memiliki atmosfer, meski sangat lemah. “Entah bagaimana di Merkurius, atmosfer terus diregenerasi,” jelas Solomon.
Para ilmuwan menduga berhasil mengambil materi dari ‘angin matahari,’ aliran partikel yang memancar keluar dari matahari, yang mampu berkontribusi.

Pembawa hari kiamat?
Merkurius memiliki orbit paling eksentrik (dalam istilah astronomi berarti berbentuk oval) dibanding semua planet lain di tata surya. Simulasi komputer terbaru menunjukkan, selama beberapa miliar tahun, orbit ini bisa menjadi lebih eksentrik.
Merkurius memiliki 1% kesempatan bertabrakan dengan Venus atau matahari. Lebih menakutkan lagi, secara bersama-sama dengan gravitasi planet raksasa di luar, orbit Merkurius bisa mengacaukan orbit planet-planet dalam sehingga Merkurius, Venus atau Mars menabrak Bumi, sebuah bencana yang benar-benar berproporsi kiamat.
sumber:
-LifeLearning

Senin, 22 Agustus 2011

Miley Cyrus Dapat Gelar 'The Worst Cover'


Seringkali, beberapa musisi melantunkan tembang milik orang lain dengan berbagai alasan, mulai kepopuleran sampai tribute. Namun, rupanya tak semua musisi berhasil melakukannya, seperti Miley Cyrus.

Dalam sebuah polling yang digelar Rolling Stone, Miley Cyrus menduduki peringkat pertama dalam kategori The Worst Cover. Miley memang sempat meng-cover lagu milik Nirvana yang berjudul Smells Like Teen Spirit dalam beberapa penampilan live-nya.

"Aku ingin menyanyikan satu lagu milik musisi yang memberiku inspirasi. Tanpa mereka (Nirvana), aku takkan ada di sini. Mereka-lah yang memberiku kekuatan dan keberanian untuk melakukan ini," ujar Miley dalam salah satu konsernya, sebelum menyanyikan lagu milik band legendaris ini.

Sayangnya, Miley dianggap tak sukses melantunkannya, hingga dirinya 'dianugerahi' gelar 'cover' terburuk ini. Berada di belakang Miley adalah Madonna dengan lagunya American Pie, dan Limp Bizkit dengan The Who's Behind Blue Eyes.

Posisi lima besar dilengkapi oleh Sheryl Crow dan Britney Spears. Kedua penyanyi ini membawakan lagu yang cukup tenar, Sweet Child O'Mine milik Guns N Roses dan (I Can't Get No) Satisfaction milik Rolling Stones.
Dikutip dari :
-KapanLagi.com

Minggu, 21 Agustus 2011

Justin Bieber, Remaja Terkaya di Hollywood


Siapa remaja paling populer saat ini? Justin Bieber! Siapa remaja terkaya di Hollywood saat ini? Jawabnya juga Justin Bieber!

Dan justru dengan popularitas dan kerja keras yang dilakukannya, penyanyi remaja yang digilai banyak gadis remaja di seluruh dunia ini mampu meraup banyak keuntungan yang membuatnya bisa menduduki 'tahta' remaja Hollywood terkaya versi People.

Bieber dicatat mendapatkan $53 juta tahun lalu, mengalahkan Miley Cyrus dan kekasihnya sendiri, Selena Gomez. Pendapatan Justin dilaporkan meningkat tajam setelah perilisan filmnya, NEVER SAY NEVER, juga dari penjualan parfumnya, Someday.

Sementara, Miley membawa pulang $48 juta dan menempati posisi kedua. Walau hanya bisa mengantongi $5,5 juta, namun Selena masih bisa berdiri dalam jajaran remaja terkaya ini. Selain mereka, ada Jaden dan Willow Smith, yang mendapat $9 juta, juga Nick Jonas yang berhasil meraup pendapatan sebesar $12,5 juta.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Internet

1.Pengertian Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

2. Sejarah internet

Berikut sejarah kemunculan dan perkembangan internet.
Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu
sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang
penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET
mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London
merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan
Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob
Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal
pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun
kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk
sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin,
menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France
Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana
orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982
dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita
kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal
dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda,
Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup
USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984
diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain
Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan
melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan
IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling
berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000
komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling
bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa
menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk
jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui
sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun
1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di
tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator
1.0.

3. Manfaat internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet: 1. Informasi
untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani,
sosial. 2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan,
saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara,
ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat
pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat
demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat
internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa
mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya
para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari
masyarakat informasi dunia.
B. Web Site atau Situs
1.Pengertian Web Site atau Situs
Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu
baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.
2. Unsur-Unsur Web Site atau Situs
Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar situs dapat
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Unsur-unsur yang harus ada dalam
situs antara lain:
a. Domain Name Domain name atau biasa disebut nama domain adalah alamat
permanen situs di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs
atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan
situs kita pada dunia internet. Istilah yang umum digunakan adalah URL. Contoh sebuah
URL adalah http://www.octa_haris.tripod.com--dapat juga tanpa www--
Ada banyak macam nama domain yang dapat kita pilih sesuai dengan keinginan.
Berikut beberapa nama domain yang sering digunakan dan tersedia di internet:
1. Generic Domains(gTLDs)
Merupakan domain name yang berakhiran
dengan .Com .Net .Org .Edu .Mil atau .Gov. Jenis domain ini sering juga disebut top
level domain dan domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun
dapat mendaftar.
Ø.com : merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan "commercial".
Ø.edu : merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia pendidikan
(education)
Ø.gov : merupakan domain untuk pemerintahan (government)
Ø.mil : merupakan domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)
Ø.org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).
2. Country-Specific Domains (ccTLDs)
Yaitu domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga disebut second
level domain, seperti .id(Indonesia), .au(Australia), .jp(Jepang) dan lain lain. Domain ini
dioperasikan dan di daftarkan dimasing negara. Di Indonesia, domain-domain ini
berakhiran, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini ditambah dengan
war.net.id, .mil.id, dan web.id. Penggunaan dari masing-masing akhiran tersebut
berbeda tergantung pengguna dan pengunaannya, antara lain:
Ø.co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
Ø.ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
Ø.go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
Ø.mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
Ø.or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori
"ac.id","co.id","go.id","mil.id" dan lain
Ø.war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
Ø.sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti SD, SMP dan atau SMU
Ø.web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang
melakukan kegiatannya di Worl Wide Web.
Nama domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama sehingga tidak
ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau tertukar halaman situsnya.
Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan domain, biasanya dalam jangka
tertentu(tahunan).
b. Hosting
Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat
menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan
di situs. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya hosting yang
disewa/dipunyai, semakin besar hosting semakin besar pula data yang dapat
dimasukkan dan ditampilkan dalam situs.
Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan
harddisk dengan ukuran MB(Mega Byte) atau GB(Giga Byte).Lama penyewaan hosting
rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan
penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negri.
c. Scripts/Bahasa Program
Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs yang
pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya
sebuah situs. Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka akan terlihat situs
semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat
dengan tanggapan pengunjung serta frekwensi kunjungan.
Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis jenis scripts
yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts,
Java applets dsb. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan ASP
dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis,
dan interaktifnya situs.
Scripts ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri, bisa juga dibeli dari para penjual
scripts yang biasanya berada di luar negri. Harga Scripts rata-rata sangat mahal karena
sulitnya membuat, biasanya mencapai puluhan juta. Scripts ini biasanya digunakan
untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi,
email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat. Khusus
Jilbab Online menggunakan bahasa ASP(Active Server Pages).
d. Design Web
Setelah melakukan penyewaan domain dan hosting serta penguasaan scripts, unsur
situs yang paling penting dan utama adalah design. Design web sangat menentukan
kualitas dan keindahan situs. Design sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung
akan bagus tidaknya sebuah web site.
Untuk membuat situs biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa web
designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu
diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin
banyak penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung
pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula
sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari
seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantu ng kualitas designer.
e. Publikasi
Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh
masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung
dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada
masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi.
Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan
pamlet-pamlet, selebaran, baliho dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih
kurang efektif dan sangat terbatas. cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif
dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui
search engine-search engine(mesin pencari, spt : Yahoo, Google, Search Indonesia,
dsb)
Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang
gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine
terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara efektif publikasi adalah dengan membayar,
walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine
dan dikenal oleh pengunjung.
3. Pemeliharaan Web Site atau Situs
Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap waktu sesuai
yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita, artikel, link, gambar atau lain
sebagainya. Tanpa pemeliharaan yang baik situs akan terkesan membosankan atau
monoton juga akan segera ditinggal pengunjung.
Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap minggu
atau tiap bulan sekali secara rutin atau secara periodik saja tergantung kebutuhan(tidak
rutin). Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs-situs berita, penyedia artikel,
organisasi atau lembaga pemerintah. Sedangkan pemeliharaan periodik bisanya untuk
situs-situs pribadi, penjualan/e-commerce, dan lain sebagainya.
sumber :
-Abid&Techno

Blogger news

Advertisement

Comments

Chat Box

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Featured Posts

Rabu, 24 Agustus 2011

Review, Sinopsis, and Video : Super 8


Directed by J. J. Abrams
Produced by Steven Spielberg, J. J. Abrams, Bryan Burk
Written by J. J. Abrams
Starring Joel Courtney, Elle Fanning, Kyle Chandler, Ron Eldard, Riley Griffiths
Music by Michael Giacchino
Cinematography Larry Fong
Editing by Maryann Brandon, Mary Jo Markey
Studio Bad Robot Productions, Amblin Entertainment
Distributed by Paramount Pictures
Release date(s) June 9, 2011 (Australia), June 10, 2011 (United States), August 5, 2011 (United Kingdom)
Running time 112 minutes
Country United States
Language English
Budget $50 million[1]
Box office $233,891,630

Sinopsis:
Pemerintah selalu menyangkal keberadaannya. Tak ada yang tahu persis apa yang dilakukan pihak militer di tempat yang dikenal dengan nama Area 51 ini. Ada yang bilang ini hanya sekedar conspiracy theory, sementara tak jarang pula yang meyakini kalau pemerintah Amerika memang sedang melakukan penelitian tentang makhluk luar angkasa di tempat ini. Tak ada bukti, memang, setidaknya sampai ada malapetaka yang terjadi karena satu kesalahan dan menyebabkan seluruh penghuni bumi berada dalam bahaya.

Tahun 1979, pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri salah satu divisi di Area 51. Tentu saja proses penutupan satu divisi ini tidak semudah itu. Ada barang-barang yang harus dipindahkan ke lokasi lain karena tidak mungkin ditinggalkan begitu saja. Sebuah laboratorium di Ohio dipilih sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang yang semula ada di Area 51 ini. Tentu saja proses pemindahan ini tak boleh terlihat menyolok karena pemerintah memang tak pernah mengakui keberadaan proyek ini.

Satu-satunya cara yang tak mencurigakan adalah dengan menggunakan kereta api karena alat transportasi ini tak melewati tempat keramaian dan tak terlalu memancing kecurigaan orang. Sayangnya skenario itu melupakan satu hal. Bagaimana kalau sampai terjadi kecelakaan? Nyatanya justru inilah yang terjadi. Seluruh barang yang akan dipindahkan ke Ohio hilang dalam kecelakaan kereta api ini termasuk satu muatan yang sangat berbahaya. Pihak militer harus cepat menemukan muatan ini atau kelangsungan hidup umat manusia akan terancam.

Video:


Sumber:
-kapanlagi.com
-Wikipedia
-youTube

Read more...

Review : Transformer : Dark of The Moon


Directed by Michael Bay
Produced by Don Murphy, Tom DeSanto, Lorenzo di Bonaventura, Ian Bryce
Written by Ehren Kruger
Based on Transformers by Hasbro
Starring Shia LaBeouf, Josh Duhamel, John Turturro, Tyrese Gibson, Rosie Huntington-Whiteley, Patrick Dempsey

Music by Steve Jablonsky
Cinematography Amir Mokri
Editing by Roger Barton, William Goldenberg, Joel Negron
Studio DreamWorks Pictures
Distributed by Paramount Pictures
Running time 154 minutes[4]
Country United States
Language English
Budget $195 million
Box office $1,095,540,006

Adalah sebuah pengetahuan umum bagi setiap pecinta film di dunia bahwa Michael Bay adalah seorang sutradara yang sangat handal ketika ia menghantarkan sebuah film yang disertai dengan begitu banyak adegan ledakan yang memerlukan tingkat pengarahan special effect yang tinggi. Namun, merupakan rahasia umum pula bahwa dalam setiap film-film yang diarahkan oleh Bay, tidak seorangpun seharusnya mengharapkan adanya pengembangan karakter yang jelas, kontinuitas jalan cerita yang terjaga maupun aliran emosi yang akan mampu membuat penonton peduli dengan apa yang terjadi pada setiap karakter di film yang mereka tonton. Transformers: Dark of the Moon sepertinya menjadi sebuah pembuktian kembali atas kenyataan tersebut.

Dengan perantaraan narasi dari Optimus Prime (Peter Cullen), Transformers: Dark of the Moon memulai kisahnya dengan membawa para penontonnya kembali ke awal tahun 1960-an dimana pihak Amerika Serikat dan Uni Sovyet saling bersaing untuk dapat mendarat ke permukaan bulan terlebih dahulu. Persaingan tersebut ternyata tidak hanya terjadi semata karena mempertahankan ego besar dari masing-masing negara. Sebuah pesawat luar angkasa yang berasal dari Cybertron – planet dimana para Transformers berasal – dan membawa sebuah penemuan yang dapat mengakhiri peperangan antara Autobots dan Decepticons jatuh di permukaan bulan. Jatuhnya pesawat luar angkasa tersebut ternyata dapat dideteksi oleh pihak militer Amerika Serikat, yang kemudian secara rahasia meluncurkan misi untuk menyelidiki hal tersebut ke bulan guna mencegah agar pihak Uni Sovyet mendapatkannya terlebih dahulu. Di kemudian hari, berbagai material yang dibawa oleh pesawat luar angkasa asal Cybertron tersebut justru akan memicu perang besar antara Autobots dan Decepticons di atas muka Bumi.

Kembali ke masa saat ini, karakter utama dari franchise Transformers, Sam Witwicky (Shia LaBeouf), dikisahkan telah lulus dari masa kuliahnya, sedang tidak memiliki pekerjaan dan berusaha setengah mati untuk mencarinya, telah melupakan kisah kasihnya dengan Mikaela Banes (Megan Fox) yang dikisahkan memutuskan dirinya serta mendapati dirinya telah berada di atas ranjang dengan seorang wanita yang sama (atau terkadang malah lebih) panasnya dengan Mikaela, Carly Spencer (Rosie Huntington-Whiteley), yang berstatus sebagai kekasihnya saat ini. Sam kemudian menemukan sebuah fakta bahwa Megatron dan Decepticons semenjak lama telah melakukan misi rahasia untuk membunuh setiap orang yang terlibat dalam perjalanan luar angkasa yang dilakukan pihak Amerika Serikat dan Rusia untuk meneliti pesawat luar angkasa Cybertron. Tentu, Sam kemudian melaporkan temuannya ini pada Optimus Prime. Penemuan tersebut kemudian membuka sebuah tabir rahasia lain, bahwa beberapa pihak sedang berusaha untuk meneruskan ras bangsa planet Cybertron dengan memanfaatkan umat manusia di Bumi sebagai korbannya.

Lewat deretan kisah yang ditulis oleh Ehren Kruger tersebut, Transformers: Dark of the Moon kemudian mengenalkan deretan karakter-karakter baru dalam jalan ceritanya, termasuk tiga karakter yang diperankan oleh Patrick Dempsey, Frances McDormand dan John Malkovich serta puluhan karakter-karakter robot baru yang sepertinya hadir untuk menambah kompleksitas penyerapan jalan cerita film ini oleh penontonnya. Namun, kompleksitas yang paling besar justru datang dari cara Michael Bay merangkai kisah cerita yang ia hadirkan. Bay sepertinya begitu ingin menentang fakta bahwa ia adalah seorang storyteller yang payah dan selalu berusaha menyelipkan deretan drama (datar dan dalam durasi yang lama!) sebelum menghadirkan deretan adegan aksi dengan ramuan special effect tingkat tinggi yang menjadi keahlian utamanya. Ini yang menyebabkan perjalanan satu setengah jam awal Transformers: Dark of the Moon terasa seperti berjalan selamanya: datar, hambar dan sedikit mengesalkan dengan tambahan hadirnya deretan guyonan-guyonan corny khas film-film arahan Bay.

Belajar dari kesalahan yang ia lakukan pada Transformers: Revenge of the Fallen (2009) – bahwa Anda seharusnya tidak menyajikan deretan adegan dengan kandungan special effect tinggi secara setengah hati ketika jalan cerita yang Anda hantarkan sama sekali tidak dapat diandalkan – Bay kemudian menghadirkan salah satu sajian adegan aksi berteknologi tingkat tinggi paling gemilang yang pernah dihasilkan oleh Hollywood. Semua adegan aksi yang penonton harapkan dari sebuah film yang terdapat dalam franchise Transformers – para robot yang berusaha membunuh satu sama lain, para manusia yang berusaha menyelamatkan dirinya, para manusia yang terjatuh dari gedung tingkat tinggi hingga para manusia yang bersatu untuk menyelamatkan ras mereka dari kehancuran – hadir dan mampu disajikan Bay dengan sentuhan yang sangat memukau.

Mereka yang berkesempatan untuk menyaksikan film ini dalam format 3 dimensi juga diberikan banyak keuntungan tambahan. Bay memang mengkhususkan Transformers: Dark of the Moon sebagai sebuah sajian yang mampu beradaptasi baik dengan teknologi tersebut. Hasilnya, Bay juga mampu membuat Transformers: Dark of the Moon sebagai salah satu film yang mampu memanfaatkan teknologi 3 dimensi hingga saat ini. Gempuran-gempuran adegan aksi tersebut juga semakin terasa menggebu dengan kehadiran tata musik arahan Steve Jablonsky. Entah disengaja atau tidak, Jablonsky memadukan tata musik yang pernah dihadirkan di franchise Transformers sebelumnya dengan tata musik yang terinspirasi dari tata musik yang dihasilkan Hans Zimmer untuk film Inception (2010). Dan perpaduan itu terbukti mampu bekerja dengan sangat baik untuk film ini.

Untuk departemen akting, sejujurnya, franchise Transformers bukanlah sebuah ajang yang tepat bagi para pemerannya untuk membuktikan kedalaman kemampuan akting mereka. Para pemeran dari seri terdahulu sepertinya telah begitu terbiasa dengan peran yang mereka mainkan, sementara itu beberapa pemeran baru juga mampu mengisi departemen akting Transformers: Dark of the Moon dengan baik… walaupun sama sekali tidak istimewa. Pengecualian bagi Nona Rosie Huntington-Whiteley. Bukan bermaksud untuk memberikan mimpi buruk pada Nona Huntington-Whiteley, namun ia seharusnya tetap memilih untuk setia di jalur karirnya sebagai model daripada terjun dan mencoba peruntungannya di dunia akting. Akting yang diberikan Huntington-Whiteley seperti membuat penampilan Megan Fox terasa bagaikan penampilan seorang Meryl Streep. Huntington-Whiteley tampil datar dalam setiap dialognya, ekspresi wajah yang ia tampilkan serta chemistry yang ia jalin bersama Shia LaBeouf pada setiap adegan.

Transformers: Dark of the Moon jelas merupakan sebuah tambahan yang tidak jauh berbeda dari apa yang telah pernah Michael Bay sajikan di seri sebelumnya: karakterisasi yang dangkal, ketidakfokusan dalam pengarahan jalan cerita, serta kealpaan hadirnya alur emosi yang kemudian dibungkus dengan deretan adegan visual yang mampu mengundang decak kagum penontonnya. Tentu, Bay mampu belajar dari kesalahannya terdahulu dan menghadirkan Transformers: Dark of the Moon dengan intensitas adegan action serta visual effects yang jauh lebih menegangkan dan memukau daripada Transformers: Revenge of the Fallen. Namun secara keseluruhan, Transformers: Dark of the Moon semakin menunjukkan bahwa seluruh daya tarik dan unsur bersenang-senang yang ditemukan penonton pada Transformers (2007) telah benar-benar menghilang dari franchise ini.
Sumber :
-At The Movies
-Wikipedia

Read more...

Review & Sinopsis : Kungfu Panda 2


Directed by Jennifer Yuh Nelson
Produced by Melissa Cobb, Guillermo del Toro (Executive)
Written by Jonathan Aibel, Glenn Berger, Charlie Kaufman (uncredited)[1]
Starring Jack Black, Gary Oldman, Dustin Hoffman, Angelina Jolie, Jackie Chan, Seth Rogen, Lucy Liu, David Cross, James Hong, Michelle Yeoh, Danny McBride
Editing by Clare Knight
Studio DreamWorks Animation
Distributed by Paramount Pictures
Release date(s) May 2011
Running time 91 minutes
Country United States
Language English
Budget $150 million
Box office $622,943,000

Sinopsis:
Kalau dulu, menjadi seorang pendekar sakti hanyalah sebuah impian, kini Po (Jack Black) benar-benar menjadi seorang pendekar. Sayangnya, terwujudnya impian ini juga membawa konsekuensi bagi Po. Ia tak boleh bermalas-malasan. Ia harus berlatih keras. Dan yang lebih penting lagi, Po harus bisa melindungi rakyat kecil yang tertindas. Tapi benarkah menjadi pahlawan pelindung rakyat kecil seperti itu hanya bisa dicapai dengan belajar Kung Fu?

Setelah pertempuran seru beberapa waktu yang lalu, kini Po bersama Master Shifu (Dustin Hoffman), Master Tigress (Angelina Jolie), Master Viper (Lucy Liu), Master Monkey (Jackie Chan), Master Mantis (Seth Rogen), dan Master Crane (David Cross) bisa bernafas lega. Valley of Peace sudah kembali tenteram dan damai. Celakanya, itu tak berumur lama karena muncul kabar yang mengharuskan para pendekar sakti ini turun gunung.

Ada kabar kalau Lord Shen (Gary Oldman) ternyata memiliki sebuah senjata rahasia yang sangat berbahaya. Dengan senjata ini, sang raja berusaha menguasai seluruh negeri. Dengan senjata rahasia ini Lord Shen jadi tak terkalahkan. Ilmu kung fu yang tinggi tak ada artinya buat senjata maut ini. Ini artinya Po harus kembali menelusuri masa lalunya dan mencari senjata untuk melawan Lord Shen.

Review:
Sekuel. Berapa banyak sekuel yang akhirnya gagal secara komersil maupun dari sisi kualitas? Banyak! Untungnya, KUNG FU PANDA 2 ini bukan termasuk sekuel yang gagal. Apa penyebabnya? KUNG FU PANDA 2 tak mengikuti pola kebanyakan sekuel yang ada.

Pertama, KUNG FU PANDA 2 tidak murni mendaur ulang alur kisah dari bagian pertama. Memang ada kesamaan tapi itu bukan inti dari cerita di bagian kedua ini. Yang terpenting lagi, alur kisah yang ditawarkan di bagian kedua ini seolah benar-benar menjadi kelanjutan dari bagian pertama. Menariknya lagi, penonton bahkan tak melihat adanya kemungkinan pembuatan sekuel.

Bagian pertama seolah berdiri sendiri, lengkap sebagai sebuah film yang utuh meskipun menyisakan pertanyaan kecil yang pada akhirnya terlupakan. Kalau Anda melihat bagian pertama, tentunya Anda bertanya-tanya bagaimana mungkin seekor panda memiliki ayah seekor angsa. Pertanyaan kecil yang bisa dilupakan namun justru menjadi kunci dari bagian kedua ini. Agaknya, sembunyi-sembunyi para penulis naskah KUNG FU PANDA memang sudah menyiapkan sekuel ini dari awal.

Dari sisi animasi, DreamWorks Animation jelas bukan pemain baru dan kualitas animasi ini diimbangi pula oleh kemampuan pengisian suara yang tak kalah bagusnya. Hasilnya, bagian kedua ini malah terasa lebih mantap dari bagian pertama dulu.
Sumber:
-IMDB
-KapanLagi.com
-Wikipedia

Read more...

Review & Sinopsis : Glee: The 3D Concert Movie


Directed by Kevin Tancharoen
Produced by Ryan Murphy, Dante Di Loreto
Starring Dianna Agron, Chris Colfer, Darren Criss, Ashley Fink, Lea Michele, Cory Monteith
Music by Various artists
Cinematography Glen MacPherson
Editing by Myron I. Kerstein, Jane Moran, Tatiana S. Riegel
Studio Ryan Murphy Productions
Distributed by 20th Century Fox
Release date(s) August 12, 2011
Running time 84 minutes [1]
Country United States
Language English
Budget $9 million
Box office $13,603,891

Sinopsis:
Semuanya berawal dari ide Ryan Murphy, Brad Falchuk, dan Ian Brennan. Tiga orang ini menggagas serial GLEE yang ternyata meraih sukses besar bahkan sejak awal serial in tayang. Dari sana, GLEE kemudian berkembang menjadi bentuk lain.

Sukses di season pertama serial yang inspiratif ini pun dilanjutkan ke season kedua. Sebelum season kedua dimulai, konser akbar pun digelar. Dibuka di Dodge Theatre, Phoenix, para punggawa GLEE pun diusung berkeliling wilayah Amerika Utara dan ditutup di Uniondale pada bulan Juni lalu. Seolah tak cukup, seluruh kru pun diangkut menuju Inggris dan dilanjutkan ke Irlandia.

Film ini adalah hasil dokumentasi selama empat pekan para pendukung konser GLEE berkeliling wilayah Amerika Utara. Beberapa potongan video yang direkam di belakang layar pun ikut masuk dan dikemas dalam format 3D. Tanggal 12 Agustus, 20th Century Fox akan mulai mengedarkan film dokumenter konser ini ke berbagai gedung bioskop di seluruh dunia.
Sumber:
-IMDB
-KapanLagi.com
-Wikipedia

Read more...

Selasa, 23 Agustus 2011

Review : The tree of Life


Director : Terrence Malick
Writer : Terrence Malick
Stars : Brad Pitt, Sean Penn, Jessica Chastain, Fiona Shaw, Michael Showers
Running Time : 139min
Budget : $32,000,000 (estimated)
Gross : $12,472,585 (USA) (14 August 2011)

Apa yang tengah dialami para sinemas kita, seiring dengan usia mereka yang semakin lanjut, pertanyaan demi pertanyaan besar mulai mencuat di benak mereka. Setelah film terbaru Clint Eastwood “Hereafter” mengisahkan seputar kehidupan setelah akhirat, kini hadir Terrence Malick dengan “Tree of Life".

Dengan Brad Pitt selaku sang producer, film ini sekarang menjadi serbuan penonton setelah memenangkan penghargaan bergengsi Palme d’Or di Festival Film Cannes, Perancis dua minggu lalu.

Namun menonton film ini tidak sama seperti menonton film-film lainnya, ceritanya tidak terlalu menghibur. Film ini semata mencerminkan wajah alam semesta dan kosmos, yang pada permukaan menceritakan kisah sekelompok kecil manusia.

Alur cerita film ini mengacu pada berbagai sumber, sekilas seperti kombinasi antara Discovery Channel, Earth and Animal Planet, Science Channel’s The Cosmos, bahkan ada beberapa adegan kecil Jurassic Park dan cuplikan narasi keluarga. Ini merupakan simfoni, sebuah karya sinematik, sebuah puisi gambar. Tontonan ini sangat menguras pikiran. Penonton bioskop yang mengerti meditasi harus mengosongkan pikiran dan memperlambat nafas mereka. Jika Anda ingin popcorn, bisa mencoba “Thor”.

Sekilas tentang “Thor”, film ini menyinggung sedikit dua hal dalam The Three of Life. “Yggdrasil”, pohon kehidupan raksasa dalam mitologi Nordik, lebih diperjelas dalam Thor dan sangat mungkin menjadi pilihan Malick untuk judul filmnya. Kedua film juga mengupas ceita tentang dinamika spektakuler dari kosmos-galaksi spiral besar yang berputar, bintang putih kerdil, raksasa merah, bintang neutron, lubang cacing, lubang hitam, dan yang menakjubkan, galaksi “Mata Surga” yang terlihat sangat jelas.

Adapun cuplikan kisah manusia, Sean Penn, memainkan karakter Jack, di kantor pencakar langitnya ia memikirkan tentang kematian dalam sebuah keluarga di Midwestern pada 1950. Jack mempertanyakan makna kehidupan. Dua tema yang tampak melalui film, yaitu kekuatan alam dan kekuatan kasih karunia.

Kita seolah diundang untuk mengerti bahwa mungkin dua kekuatan ini membentuk segala sesuatu. Dalam unsur mikrokosmis keluarga, Brad Pitt memainkan karakter seorang ayah otoriter yang penuh kekerasan, dan artis pendatang baru Jessica Chastain memainkan seorang perempuan yang lemah lembut. Sementara gambaran kehidupan anak laki-laki mereka sangat tegang dan nostalgia, seperti kehidupan anak laki-laki muda yang diceritakan Rob Reine dalam “Stand By Me.”

Samudera, bukit pasir, puisi, pola cahaya, kelahiran manusia, kelahiran bintang-bintang, bisik filosofi, paduan suara, gunung berapi, awan, air terjun, batu merah, dinosaurus, air panas, ubur-ubur, primata, sekuoya ... “ke manakah jiwa pergi setelah kematian? “... “Mengapa ayah menyakiti kami?” ... “Aku tidak melihat kemuliaan” ... “Cara untuk bahagia hanyalah mencintai, atau hidup Anda akan tidak bermakna.”

Kondisi ini segera menghasilkan beberapa pertanyaan besar yang cenderung dipertanyakan manusia. Secara bersamaan, dengan menggunakan apa yang tampaknya seperti potret gambar seluruh lingkup makrokosmis dan mikrokosmos terlihat sampai saat ini, itu mungkin sebuah jawaban yang akan muncul di pikiran hanya dengan memperluas sudut pandang kita.

Film ini menantang pertanyaan “Dapatkah ilmu pengetahuan modern menjelaskan semuanya?” Kita tidak selalu dapat melihat dengan leluasa melalui lensa. Saya teringat pada sebuah pepatah timur yang mengatakan bahwa: “Ketika Anda mundur satu langkah saat menghadapi suatu konflik, Anda akan menemukan Bumi dan Lautan tak terbatas, dan situasi tentunya akan berubah.”

Lebih banyak film semacam ini akan lebih baik. Aku melihat bahwa apabila kita tidak mulai mengisi pikiran kita dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, memperlambat nafas kita, dan beristirahat dari seluruh aktivitas, perasaan kita akan kasih akan semakin berkurang dan berkurang, dan hidup ini akan menjadi tak bermakna.

Saya sangat merekomendasikan Thor (versi 3-D), dan The Tree of Life. Jika Anda mengalami kesulitan, pelajaran dalam film ini akan membantu Anda mengambil langkah mundur dari konflik, dan menempatkan segala hal dalam perspektif.
Sumber :
-IMDB
DiKutip dari:
-Epochtimes

Read more...

Review : Fast Five


Directed by Justin Lin
Produced by Neal H. Moritz, Vin Diesel, Michael Fottrell
Written by Chris Morgan
Based on Characters by Gary Scott Thompson
Starring Vin Diesel, Paul Walker, Jordana Brewster, Dwayne Johnson

Music by Brian Tyler
Cinematography Stephen F. Windon
Editing by Kelly Matsumoto, Fred Raskin, Christian Wagner
Studio Original Film, One Race Films
Distributed by Universal Pictures
Release date(s) April 20, 2011 (Australia), April 29, 2011 (United States)
Running time 130 minutes[1]
Country United States
Language English
Budget $125 million
Box office $605,437,675

Mungkin tidak akan ada seorangpun yang akan menyangka bahwa franchise The Fast and the Furious yang pertama kali dimulai pada tahun 2001, akan mampu menarik cukup banyak penggemaar setia dan bertahan hingga masa satu dekade. Padahal, semenjak dirilis pertama kali, setiap seri dari franchise ini terus menerus mendapatkan kritikan tajam dari kritikus film dunia – kebanyakan mengungkapkan rasa keberatan mereka atas plot cerita yang kurang masuk akal serta akting para jajaran pemerannya yang terlalu ‘terbatas.’ Pun begitu, setiap seri The Fast and the Furious menjadi bukti nyata bahwa kadang para penonton melihat film yang mereka saksikan dengan sudut pandang yang berbeda dari para kritikus film. Setiap seri menghasilkan cukup banyak keuntungan komersial bagi para produsernya yang, tentu saja, tidak berkeberatan untuk melanjutkan perolehan keuntungan mereka hingga saat ini.


Dan sekarang, franchise tersebut berada pada seri kelimanya, Fast Five (atau juga dikenal dengan Fast and Furious 5: Rio Heist). Kembali disutradarai oleh Justin Lin yang telah mengarahkan dua seri ini sebelumnya, The Fast and the Furious: Tokyo Drift (2009) serta Fast and Furious (2009), Fast Five kembali membawa seluruh jajaran pemerannya kembali dari beberapa seri sebelumnya – termasuk pasangan Dominic Toretto (Vin Diesel) dan Brian O’Connor (Paul Walker) namun tanpa kehadiran Leticia Ortiz (Michelle Rodriguez) yang karakternya harus tewas di seri sebelumnya – sekaligus memperkenalkan seorang karakter baru bernama Luke Hobbs yang diperankan oleh Dwayne Johnson yang kehadirannya jelas dilakukan untuk menyegarkan kembali kehadiran sisi action dari franchise ini.

Dengan naskah yang kembali ditulis oleh Chris Morgan, yang juga menulis naskah cerita dua seri franchise ini sebelumnya untuk Justin Lin, Fast Five mengisahkan mengenai pasangan Brian O’Conner (Walker) dan Mia Toretto (Jordana Brewster) yang setelah berhasil kabur dari kejaran pihak yang berwajib di akhir seri Fast and Furious kini tinggal bersama di Rio de Janeiro, Brazil. Sambil menunggu kedatangan Dominic Toretto (Diesel), Brian dan Mia setuju untuk membantu sahabat Dominic, Vince (Matt Schulze), dalam menjalankan rencananya untuk mencuri beberapa mobil yang ternyata dimiliki oleh Hernan Reyes (Joaquim de Almeida), yang dikenal sebagai pimpinan gangster paling ditakuti di Rio de Janeiro. Dibantu dengan Dominic yang akhirnya muncul di tengah-tengah aksi, tindakan ini jelas memicu Reyes untuk mengerahkan anak buahnya dan membunuh Dominic dan rekan-rekannya.

Dominic dan Brian sendiri menemukan bahwa benda yang paling diincar Reyes dari mobil-mobil tersebut adalah sebuah chip yang berisi seluruh data kekayaan dan kejahatan Reyes yang tersimpan di salah satu mobil. Penemuan chip tersebut kemudian memberikan ide bagi Dominic dan Brian untuk melakukan sebuah perampokan yang terakhir kalinya sebelum mereka benar-benar berhenti dan akhirnya hidup dengan tenang. Di saat yang sama, pemerintah Amerika Serikat sendiri mengirimkan agen Luke Hobbs (Johnson) untuk melacak keberadaan kawanan Dominic dan menahan mereka. Sebagai seorang agen yang tidak pernah gagal dalam tugasnya, Hobbs telah bertekad untuk menemukan Dominic dan rekan-rekannya walau dirinya harus menempuh berbagai cara untuk melakukannya.

Kali ketiga kerjasama sutradara Justin Lin dan penulis naskah Chris Morgan terbukti mampu membuat Fast Five tampil lebih mengesankan dari seri-seri sebelumnya. Walau penggunaan formula jalan cerita yang telah begitu familiar dari seri-seri sebelumnya sepertinya tetap tidak akan mampu untuk memenangkan hati mereka yang terlanjur skeptis akan kualitas franchise ini, namun Lin mampu menghadirkan tingkat ketegangan yang lebih tinggi lewat dukungan deretan aksi yang dikemas lebih apik dari seri-seri sebelumnya yang akan mampu memicu adrenalin para penggemar setia franchise ini atau mereka yang menyenangi film-film dengan tema sejenis dengan begitu kencang.

Kunci dari keberhasilan Fast Five sendiri terletak pada naskah ceritanya yang harus diakui mampu tersusun lebih rapi dari naskah cerita beberapa seri franchise The Fast and the Furious sebelumnya. Walau menggunakan deretan karakter dalam jumlah besar, Morgan tetap memfokuskan Fast Five pada hubungan yang terjalin antara tiga karakter utama Dominic-Brian-Mia dan meminimalisir kehadiran kisah-kisah tambahan yang berasal dari karakter-karakter pendukung di film ini. Hasilnya, selain dari jalan cerita yang lebih jelas dan fokus, penonton dipastikan akan memiliki waktu lebih banyak untuk mencerna berbagai tampilan adegan aksi yang disajikan Justin Lin – yang jelas merupakan bagian paling esensial dari sebuah franchise yang memang tidak pernah mengutamakan kehadiran jalan cerita serta dialog yang cerdas dari naskah ceritanya.

Penonton yang menggemari film-film dengan tema sejenis sendiri mungkin tidak akan menemukan diri mereka begitu terpesona dengan tugas utama yang harus dijalankan Dominic dan rekan-rekannya – tugas tersebut harus diakui bukanlah sebuah tugas yang menuntut banyak detil-detil rencana yang biasanya mampu memberikan daya pikat tersendiri dalam sebuah heist movie. Namun, Lin menyajikan Fast Five dalam ritme penceritaan yang begitu cepat sehingga cukup mampu untuk menutupi berbagai kelemahan yang hadir di film ini.

Yang juga bukan menjadi fokus utama dari kehadiran franchise The Fast and the Furious adalah pendalaman dari setiap karakter yang berada di dalam jalan cerita setiap seri franchise tersebut. Hal ini sekaligus menjadikan jajaran pemeran film ini tidak membutuhkan kemampuan akting yang lebih untuk mampu menghidupkan karakter mereka. Tetap saja, adalah sangat menyenangkan untuk melihat Chris Morgan mengurangi waktu kehadiran karakter Brian O’Conner yang seringkali cenderung terlihat datar dan memaksimalkan perseteruan yang terbentuk antara karakter Dominic Toretto dan Luke Hobbs. Walau tidak memegang peranan yang begitu berarti untuk Fast Five secara keseluruhan, para karakter pendukung mampu diberikan beberapa dialog dan adegan kunci yang mampu membuat kehadiran jajaran pemeran mereka seperti Chris ‘Ludacris’ Bridges dan Gal Gadot semakin memperkaya warna dari jalan cerita film.

Tetap menggunakan formula yang sama dan deretan karakter yang telah begitu familiar, Fast Five terbukti mampu tampil lebih cemerlang dari seri-seri The Fast and the Furious sebelumnya dengan menghadirkan naskah cerita yang lebih berfokus pada tugas utama yang akan dijalani daripada kisah pribadi para karakternya. Naskah cerita tersebut kemudian mampu dieksekusi dengan ritme cerita cepat yang terjaga dengan baik serta tata produksi yang mampu mendukung kehadiran deretan adegan aksi yang lebih banyak dan lebih spektakuler. Fast Five jelas akan mampu memenuhi ekspektasi setiap orang akan franchise ini: drama yang sederhana dan minimal namun ditimpali dengan kehadiran deretan aksi yang maksimal.
Sumber :
-At the Movies
-Wikipedia

Read more...

misteri Misteri Men In Black, Siapakah Mereka Sebenarnya?

Sejak sekitar 50 tahun lalu, para saksi mata penampakan UFO mengaku didatangi oleh pria-pria misterius berbaju hitam yang meminta mereka untuk tidak menceritakan pengalaman mereka. Pria-pria misterius ini disebut Men In Black.


Sejarah Men In Black

Kisah Men In Black muncul ke permukaan lewat sebuah buku yang dipublikasikan pada tahun 1956 berjudul "They Knew Too Much About Flying Saucers" oleh Gray Barker.

Barker adalah seorang penduduk Braxton county yang kemudian menjadi tertarik dengan fenomena UFO dan mulai mengumpulkan informasi-informasi yang berkaitan dengan ufo.



Lalu kisah Men In Black kembali dipopulerkan oleh Albert Bender pada tahun 1962 lewat sebuah buku berjudul "Flying Saucers and the three men". Bender adalah teman dari Gray Barker yang juga pengelola majalah Fate Magazine.

27 tahun kemudian, Barker kembali menulis kisah mengenai Men In Black lewat sebuah buku berjudul "M.I.B : The secret terror among us" yang diterbitkan tahun 1983. Kedua orang ini dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam penyebaran legenda Men In Black.



Deskripsi Men In Black

Dalam buku-buku yang diterbitkan oleh Barker dan Bender, Men In Black atau secara populer disebut MIB dideskripsikan sebagai pria berbaju hitam yang selalu mengunjungi para saksi penampakan UFO dan mengancam mereka untuk tutup mulut mengenai pengalaman mereka. Mereka juga umumnya menggunakan kacamata hitam dan mobil besar yang juga berwarna hitam.


MIB juga disebut memiliki bentuk wajah yang tidak biasa. Mereka sepertinya memiliki informasi detail mengenai perjumpaan para saksi dengan UFO, seakan-akan mereka telah menguntit para saksi cukup lama.

Kadang pria-pria misterius ini mengaku dari badan pemerintahan yang sedang mengumpulkan informasi mengenai fenomena yang tidak terjelaskan. Mereka juga seringkali meyakinkan para saksi yang dikunjungi bahwa objek aneh yang dilihat sesungguhnya tidak ada atau hanya halusinasi.



Sejarah perjumpaan Men In Black

Perjumpaan pertama dengan Men in Black yang diketahui terjadi pada tahun 1947. Saat itu, seorang petugas pelabuhan bernama Harold A.Dahl menyaksikan sebuah UFO di atas perairan Puget Sound, Washington.

Kemudian sebuah pecahan dari ufo tersebut jatuh ke kapalnya dan membunuh anjing milik Dahl. Beberapa waktu setelah perjumpaan itu, seorang pria dengan pakaian hitam mengunjungi Dahl dan memaksanya untuk tidak mendiskusikan penampakan itu dengan siapapun.

Lalu, pada tahun 1953, Albert Bender yang sedang giat-giatnya melakukan penelitian mengenai ufo mengaku kalau tiga pria misterius mengunjunginya dan memperingatinya untuk tidak meneruskan penelitiannya.

Kisah Bender inilah yang kemudian menjadi dasar penulisan buku Gray Barker "They Knew Too Much about Flying Saucers".

Pada tahun-tahun berikutnya, masih ada beberapa laporan lagi yang sepertinya agak sukar untuk dikonfirmasi validitasnya. Namun pada masa itu kisah Men In Black telah menjadi sangat populer.


Teori-Teori Men In Black

Dari banyak teori yang berkembang mengenai identitas Men In Black, paling tidak ada empat teori yang paling sering disebut, yaitu :


1. Alien

Beberapa ufolog percaya bahwa MIB sesungguhnya adalah alien, atau paling tidak android (manusia robot) yang dikendalikan langsung oleh alien. Mereka diutus ke bumi untuk membantu menjaga kerahasiaan aktivitas alien di bumi.

Teori ini diperkuat dengan kenyataan bahwa dalam beberapa kesempatan MIB terlihat canggung dan asing dengan norma-norma yang biasa dilakukan oleh manusia, seperti gurauan atau idiom sehari-hari.

Lalu para MIB disebut berbicara dengan nada-nada yang kaku seperti diatur. Bahkan ada saksi yang mengatakan bahwa tiga pria MIB yang mengunjunginya memiliki wajah mirip.


2. Kunjungan Iblis

Herannya, teori yang mistik ini justru diajukan oleh para peneliti UFO sendiri seperti John Keel. Menurutnya ada kesamaan antara laporan kunjungan MIB dengan kisah perjumpaan dengan iblis di masa lampau.

Keel menyatakan kemungkinan bahwa MIB adalah manifestasi modern dari penampakan iblis di masa lampau. Peter Rojcewicz, seorang ahli kisah-kisah rakyat setuju dengan pendapat ini.

Bagi mereka yang mempercayai teori ini, tentu saja mereka juga harus percaya bahwa keseluruhan aktifitas UFO adalah aktifitas dari iblis.


3. Badan pemerintah, Militer atau CIA

Mengenai MIB, seorang penulis bernama Bill Moore mengatakan bahwa MIB ini sesungguhnya adalah agen pemerintah yang berasal dari unit intelijen angkatan udara Amerika Serikat yang disebut Air Force Special Activities Center (AFSAC). Markas unit ini dipercaya berada di Belfour, Virginia.

Namun Moore mengatakan bahwa AFSAC justru terinspirasi dengan laporan MIB tahun 1950-an sehingga mereka tidak bisa dikaitkan dengan kunjungan MIB sebelum tahun itu.

Teori bahwa MIB ini adalah badan pemerintah, apakah AFSAC atau bukan, sepertinya juga dikonfirmasi oleh beberapa petunjuk.

Misalnya pada tahun 1953, CIA mendirikan panel Robertson yang tujuannya adalah untuk meneliti fenomena UFO, terutama di wilayah Washington. Dan salah satu metodenya adalah memata-matai para peneliti UFO independen. Tak lama setelah itu, laporan kunjungan MIB muncul.

Satu lagi yang membuat teori ini masuk akal adalah beberapa badan pemerintah Amerika Serikat seperti FBI mengharuskan karyawannya menggunakan jas berwarna hitam dalam bertugas.

Walaupun tiga teori di atas sepertinya memiliki argumen yang cukup masuk akal, namun ada pertanyaan yang sangat besar masih menggantung. Mengapa hanya segelintir saksi penampakan UFO yang mendapat kunjungan MIB? Bagaimana dengan saksi lainnya?


4. Hoax

Dalam sebuah artikel yang berjudul "Gray Barker : My Friend, the Myth-Maker", John C. Sherwood mengungkapkan bahwa pada saat ia berumur 18 tahun, ia setuju untuk bekerjasama dengan Gray Barker untuk menciptakan sebuah hoax mengenai "blackmen", yaitu tiga penghuni ufo yang membunuh "Dr.Richard Pratt", yang diperankan oleh Sherwood sendiri.

Sepertinya tulisan Sherwood dikonfirmasi oleh para peneliti ufo lainnya seperti John Keel yang menemukan banyak kejanggalan pada kisah Gray Barker. Jika Barker benar-benar mengarang kisah mengenai Men In Black, maka dipastikan seluruh legenda MIB memang sebuah hoax.



Men In Black - Kesimpulan

Jika kalian mencoba untuk mencari kisah perjumpaan mengenai Men In Black di google, maka kalian akan kesulitan karena selalu dibawa ke situs film Men In Black. Kisah Men In Black sepertinya memang sangat sukar dikonfirmasi kebenarannya.

Karena itu, kemungkinan besar kisah Men In Black memang hanyalah sebuah fantasi karangan Barker dan Bender. Buku-buku yang ditulis oleh kedua orang tersebut sangat populer pada masa itu sehingga orang-orang cenderung menjadi paranoia.

Jika MIB adalah benar-benar badan rahasia pemerintah atau alien yang berusaha menyembunyikan aktifitas UFO, maka kembali lagi ke pertanyaan di atas, mengapa hanya segelintir saksi yang mendapatkan kunjungan diantara ribuan penampakan UFO lainnya?
Dikutip Dari:
-ApaKabarDunia.com

Read more...

Review : Captain America : The First Avenger


Directed by Joe Johnston
Produced by Kevin Feige
Screenplay by Christopher Markus
Stephen McFeely
Based on Captain America by Joe Simon
Jack Kirby
Starring Chris Evans, Tommy Lee Jones, Hugo Weaving, Hayley Atwell, Sebastian Stan, Dominic Cooper

Music by Alan Silvestri
Cinematography Shelly Johnson
Editing by Robert Dalva, Jeffrey Ford
Studio Marvel Studios
Distributed by Paramount Pictures
Release date(s) July 19, 2011 (world premiere), July 22, 2011 (United States)
Running time 124 minutes[1]
Country United States
Language English
Budget $140 million
Box office $311,747,643

Captain America dari awal sudah punya satu hal yang bisa membuatnya berbeda dari film superhero lainnya: time setting-nya. Captain America menceritakan perjalanan Chris Evans sebagai Steve Rogers, pria canggung yang akhirnya malah menjadi harapan rakyat Amerika pada waktunya dulu. Tugasnya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu berhadapan dengan Red Skull/ Officer Schmidt, kepala bagian persenjataannya Hitler.

Tiap film superhero punya background tersendiri bagaimana sesorang tersebut bisa terpilih menjadi hero. Tapi di antara semua film superhero summer ini, seperti Thor, Green Lantern, dan X-Men: First Class, Captain America mempunyai cerita awal yang paling menginspirasi. Bisa dilihat dari betapa suramnya hidup Steve Rogers yang susah mendapat wanita, menjadi bahan bulan-bulanan, dan yang paling sakitnya adalah berkali-kali ditolak untuk bisa ikut dalam pasukan militer.

Selain nuansanya yang retro dan lebih real ketimbang film lainnya yang bersetting di planet antah berantah, Captain America mempunyai kumpulan actions scenes yang tidak berlebihan. Semua action scenes yang ditampilkan terlihat lebih real dan manusiawi di mana Captain America dan pasukannya berkelahi apa adanya tanpa embel-embel senjata macam Batman. Walaupun begitu, shield Captain America terlihat begitu keren dan berharga dan cara Captain America memakainya seperti boomerang terlihat begitu cool.

Yang disayangkan adalah walaupun film ini dimulai dengan pendalaman cerita transformasi Steve Rogers, setelah Captain America mulai terjun ke medan perang, penulis lebih sibuk membentuk detail-detail jalan cerita perangnya. Kisah cinta antara Steve Rogers dengan officer cantik namun tegas, Peggy Carter (Hayley Atwell) pun sebenarnya tidak terlalu dalam dan romantis, namun di akhir cerita kita bisa melihat sentuhan emosional antara mereka berdua.

Karakter supporting film ini pun bisa dibilang paling mantap seperti Stanley Tucci sebagai scientist yang mengubah Steve, Tommy Lee Jones sebagai kepala pasukan, dan juga Hugo Weaving sebagai Red Skull. Karena settingnya yang lebih dahulu dibanding anggota The Avengers lainnya, kita bisa melihat Dominic Cooper sebagai Howard Stark, yaitu ayah dari Iron Man yang juga nantinya direkrut dalam The Avengers.

Sebastian Stan pun juga muncul sebagai Buck, sahabat baik Steve yang kurang banyak mendapat time scene. Selain itu Toby Jones yang mensuarai Dobby di film Harry Potter muncul sebagai biochemist kepercayaan Red Skull.
Sumber:
-IMDB
-Labirin Film
-Wikipedia

Read more...

Inilah Rahasia Terbesar Merkurius


Merkurius menjadi planet terdekat matahari. Planet ini menjadi planet yang sulit dipelajari selama beradab-abad. Namun kini rahasia terbesarnya berhasil dikuak.
Nyatanya, hanya dua pesawat luar angkasa yang pernah berhasil mengunjungi Merkurius. Yakni, Mariner 10 NASA pada pertengahan 1970an dan kini Messenger (MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry dan Ranging) yang telah mencoba tiga kali terbang ke planet itu sejak 2008 yang akhirnya berhasil masuk orbit Merkurius pada Maret ini.
Misi Messenger mampu menjawab banyak misteri yang menyelubungi Merkurius, termasuk teka-teka berikut.

Mengapa sangat padat?
Merkurius merupakan planet kedua terpadat di tata surya, hanya sedikit lebih kecil dibanding Bumi. Para ilmuwan menduga, Merkurius memiliki inti raksasa atau sekitar dua-pertiga massanya. Di Bumi, intinya hanya berporsi satu-pertiga.
“Tabrakan antara badan-badan berbatu di awal sejarah tata surya kemungkinan besar membuat lapisan luar Merkurius menjadi kurang padat, hanya menyisakan bagian-bagian berat,” jelas direktur departemen magnet terestrial Carnegie Institution of Washington Sean Solomon.
Menurut penyelidik misi Messenger ini, hasil analisa kimia dari Messenger pada permukaan Merkurius seharusnya bisa membawa teori impaktor ini dalam uji.

Perisai Magnetik
Selain Bumi, Merkurius merupakan satu-satunya planet berbatu dalam sistem surya yang memiliki medan magnet signifikan (meski hanya 1% kekuatan Bumi). Keberadaan medan magnet bukan sekadar pertanyaan sepele pada planet ini, tetapi juga melindungi organisme dari radiasi yang merusak dari matahari dan luar sistem tata surya.
Solomon menggambarkan medan magnet Bumi sebagai ‘payung menangkis radiasi yang masuk,’ dan tanpa medan semacam ini, akan sangat sulit bagi kehidupan untuk berkembang atau bertahan.
Para peneliti yakin, medan magnet Merkurius dihasilkan oleh proses ‘dinamo’ serupa Bumi yang didorong elektrik konduktif yang bergolak, cairan logam di inti terluar planet. “Messenger akan memetakan geometri medan itu secara rinci,” ujar Solomon pada Science yang bisa digunakan membantu para ilmuwan menjabarkan asal muasal Merkurius.

Merkurius ber-es?
Merkurius yang bermandi cahaya matahari menjadi tempat yang hampir tak mungkin untuk mencari es. Namun, beberapa kawah di kutub Merkurius nampaknya berada dalam bayangan permanen, dan merkuri di lantai kawah ini bisa mencapai minus 280 derajat Fahrenheit.
Solomon menyebutnya ‘perangkap dingin’. Tempat ini bisa menjadi ‘rumah’ lebih banyak deposito es dibanding bulan. Meski belum banyak air, es ini masih menunjukkan, “Air ada di mana-mana, setidaknya sebagai molekul,” kata Solomon.

Gumpalan persisten atmosfer
Meski Merkurius menjadi planet terkecil dan memiliki sedikit gravitasi, entah bagaimana Merkurius memiliki atmosfer, meski sangat lemah. “Entah bagaimana di Merkurius, atmosfer terus diregenerasi,” jelas Solomon.
Para ilmuwan menduga berhasil mengambil materi dari ‘angin matahari,’ aliran partikel yang memancar keluar dari matahari, yang mampu berkontribusi.

Pembawa hari kiamat?
Merkurius memiliki orbit paling eksentrik (dalam istilah astronomi berarti berbentuk oval) dibanding semua planet lain di tata surya. Simulasi komputer terbaru menunjukkan, selama beberapa miliar tahun, orbit ini bisa menjadi lebih eksentrik.
Merkurius memiliki 1% kesempatan bertabrakan dengan Venus atau matahari. Lebih menakutkan lagi, secara bersama-sama dengan gravitasi planet raksasa di luar, orbit Merkurius bisa mengacaukan orbit planet-planet dalam sehingga Merkurius, Venus atau Mars menabrak Bumi, sebuah bencana yang benar-benar berproporsi kiamat.
sumber:
-LifeLearning

Read more...

Senin, 22 Agustus 2011

Miley Cyrus Dapat Gelar 'The Worst Cover'


Seringkali, beberapa musisi melantunkan tembang milik orang lain dengan berbagai alasan, mulai kepopuleran sampai tribute. Namun, rupanya tak semua musisi berhasil melakukannya, seperti Miley Cyrus.

Dalam sebuah polling yang digelar Rolling Stone, Miley Cyrus menduduki peringkat pertama dalam kategori The Worst Cover. Miley memang sempat meng-cover lagu milik Nirvana yang berjudul Smells Like Teen Spirit dalam beberapa penampilan live-nya.

"Aku ingin menyanyikan satu lagu milik musisi yang memberiku inspirasi. Tanpa mereka (Nirvana), aku takkan ada di sini. Mereka-lah yang memberiku kekuatan dan keberanian untuk melakukan ini," ujar Miley dalam salah satu konsernya, sebelum menyanyikan lagu milik band legendaris ini.

Sayangnya, Miley dianggap tak sukses melantunkannya, hingga dirinya 'dianugerahi' gelar 'cover' terburuk ini. Berada di belakang Miley adalah Madonna dengan lagunya American Pie, dan Limp Bizkit dengan The Who's Behind Blue Eyes.

Posisi lima besar dilengkapi oleh Sheryl Crow dan Britney Spears. Kedua penyanyi ini membawakan lagu yang cukup tenar, Sweet Child O'Mine milik Guns N Roses dan (I Can't Get No) Satisfaction milik Rolling Stones.
Dikutip dari :
-KapanLagi.com

Read more...

Minggu, 21 Agustus 2011

Justin Bieber, Remaja Terkaya di Hollywood


Siapa remaja paling populer saat ini? Justin Bieber! Siapa remaja terkaya di Hollywood saat ini? Jawabnya juga Justin Bieber!

Dan justru dengan popularitas dan kerja keras yang dilakukannya, penyanyi remaja yang digilai banyak gadis remaja di seluruh dunia ini mampu meraup banyak keuntungan yang membuatnya bisa menduduki 'tahta' remaja Hollywood terkaya versi People.

Bieber dicatat mendapatkan $53 juta tahun lalu, mengalahkan Miley Cyrus dan kekasihnya sendiri, Selena Gomez. Pendapatan Justin dilaporkan meningkat tajam setelah perilisan filmnya, NEVER SAY NEVER, juga dari penjualan parfumnya, Someday.

Sementara, Miley membawa pulang $48 juta dan menempati posisi kedua. Walau hanya bisa mengantongi $5,5 juta, namun Selena masih bisa berdiri dalam jajaran remaja terkaya ini. Selain mereka, ada Jaden dan Willow Smith, yang mendapat $9 juta, juga Nick Jonas yang berhasil meraup pendapatan sebesar $12,5 juta.

Read more...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Internet

1.Pengertian Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

2. Sejarah internet

Berikut sejarah kemunculan dan perkembangan internet.
Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency(DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu
sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan
setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung
menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang
penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET
mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London
merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan
Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob
Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal
pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil
mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun
kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk
sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin,
menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France
Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana
orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982
dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita
kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal
dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda,
Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup
USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984
diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain
Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi
1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan
melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan
IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling
berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000
komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling
bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa
menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk
jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui
sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun
1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama
kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di
tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator
1.0.

3. Manfaat internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses ke internet .Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet: 1. Informasi
untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi, rohani,
sosial. 2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan,
saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara,
ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat
pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat
demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat
internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa
mengenal batas jarak dan waktu.
Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya
para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari
masyarakat informasi dunia.
B. Web Site atau Situs
1.Pengertian Web Site atau Situs
Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu
baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.
2. Unsur-Unsur Web Site atau Situs
Untuk membangun situs diperlukan beberapa unsur yang harus ada agar situs dapat
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Unsur-unsur yang harus ada dalam
situs antara lain:
a. Domain Name Domain name atau biasa disebut nama domain adalah alamat
permanen situs di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs
atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan
situs kita pada dunia internet. Istilah yang umum digunakan adalah URL. Contoh sebuah
URL adalah http://www.octa_haris.tripod.com--dapat juga tanpa www--
Ada banyak macam nama domain yang dapat kita pilih sesuai dengan keinginan.
Berikut beberapa nama domain yang sering digunakan dan tersedia di internet:
1. Generic Domains(gTLDs)
Merupakan domain name yang berakhiran
dengan .Com .Net .Org .Edu .Mil atau .Gov. Jenis domain ini sering juga disebut top
level domain dan domain ini tidak berafiliasi berdasarkan negara, sehingga siapapun
dapat mendaftar.
Ø.com : merupakan top level domain yang ditujukan untuk kebutuhan "commercial".
Ø.edu : merupakan domain yang ditujukan untuk kebutuhan dunia pendidikan
(education)
Ø.gov : merupakan domain untuk pemerintahan (government)
Ø.mil : merupakan domain untuk kebutuhan angkatan bersenjata (military)
Ø.org : domain untuk organisasi atau lembaga non profit (Organization).
2. Country-Specific Domains (ccTLDs)
Yaitu domain yang berkaitan dengan dua huruf ekstensi, dan sering juga disebut second
level domain, seperti .id(Indonesia), .au(Australia), .jp(Jepang) dan lain lain. Domain ini
dioperasikan dan di daftarkan dimasing negara. Di Indonesia, domain-domain ini
berakhiran, .co.id, .ac.id, .go.id, .mil.id, .or.id, dan pada akhir-akhir ini ditambah dengan
war.net.id, .mil.id, dan web.id. Penggunaan dari masing-masing akhiran tersebut
berbeda tergantung pengguna dan pengunaannya, antara lain:
Ø.co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
Ø.ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
Ø.go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
Ø.mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
Ø.or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori
"ac.id","co.id","go.id","mil.id" dan lain
Ø.war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
Ø.sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti SD, SMP dan atau SMU
Ø.web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang
melakukan kegiatannya di Worl Wide Web.
Nama domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama sehingga tidak
ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau tertukar halaman situsnya.
Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan domain, biasanya dalam jangka
tertentu(tahunan).
b. Hosting
Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat
menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan
di situs. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya hosting yang
disewa/dipunyai, semakin besar hosting semakin besar pula data yang dapat
dimasukkan dan ditampilkan dalam situs.
Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan
harddisk dengan ukuran MB(Mega Byte) atau GB(Giga Byte).Lama penyewaan hosting
rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan
penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun Luar Negri.
c. Scripts/Bahasa Program
Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam situs yang
pada saat diakses. Jenis scripts sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya
sebuah situs. Semakin banyak ragam scripts yang digunakan maka akan terlihat situs
semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Bagusnya situs dapat terlihat
dengan tanggapan pengunjung serta frekwensi kunjungan.
Beragam scripts saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas situs. Jenis jenis scripts
yang banyak dipakai para designer antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts,
Java applets dsb. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML sedangkan ASP
dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis,
dan interaktifnya situs.
Scripts ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri, bisa juga dibeli dari para penjual
scripts yang biasanya berada di luar negri. Harga Scripts rata-rata sangat mahal karena
sulitnya membuat, biasanya mencapai puluhan juta. Scripts ini biasanya digunakan
untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi,
email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat. Khusus
Jilbab Online menggunakan bahasa ASP(Active Server Pages).
d. Design Web
Setelah melakukan penyewaan domain dan hosting serta penguasaan scripts, unsur
situs yang paling penting dan utama adalah design. Design web sangat menentukan
kualitas dan keindahan situs. Design sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung
akan bagus tidaknya sebuah web site.
Untuk membuat situs biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa web
designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu
diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin
banyak penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung
pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula
sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari
seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantu ng kualitas designer.
e. Publikasi
Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh
masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung
dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada
masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi.
Publikasi situs di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan
pamlet-pamlet, selebaran, baliho dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih
kurang efektif dan sangat terbatas. cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif
dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui
search engine-search engine(mesin pencari, spt : Yahoo, Google, Search Indonesia,
dsb)
Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang
gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine
terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara efektif publikasi adalah dengan membayar,
walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine
dan dikenal oleh pengunjung.
3. Pemeliharaan Web Site atau Situs
Untuk mendukung kelanjutan dari situs diperlukan pemeliharaan setiap waktu sesuai
yang diinginkan seperti penambahan informasi, berita, artikel, link, gambar atau lain
sebagainya. Tanpa pemeliharaan yang baik situs akan terkesan membosankan atau
monoton juga akan segera ditinggal pengunjung.
Pemeliharaan situs dapat dilakukan per periode tertentu seperti tiap hari, tiap minggu
atau tiap bulan sekali secara rutin atau secara periodik saja tergantung kebutuhan(tidak
rutin). Pemeliharaan rutin biasanya dipakai oleh situs-situs berita, penyedia artikel,
organisasi atau lembaga pemerintah. Sedangkan pemeliharaan periodik bisanya untuk
situs-situs pribadi, penjualan/e-commerce, dan lain sebagainya.
sumber :
-Abid&Techno

Read more...

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template Coozie by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP